Selamat Datang di Blognya Wong Dezzo

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Imam Al Ghazali


Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191).Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran nama Imam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa penyandaran nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, tempat kelahiran beliau. Ini dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).
Sebagian lagi mengatakan penyandaran nama beliau kepada pencaharian dan keahlian keluarganya yaitu menenun. Sehingga nisbatnya ditasydid (Al Ghazzali). Demikian pendapat Ibnul Atsir. Dan dinyatakan Imam Nawawi, “Tasydid dalam Al Ghazzali adalah yang benar.” Bahkan Ibnu Assam’ani mengingkari penyandaran nama yang pertama dan berkata, “Saya telah bertanya kepada penduduk Thusi tentang daerah Al Ghazalah, dan mereka mengingkari keberadaannya.” Ada yang berpendapat Al Ghazali adalah penyandaran nama kepada Ghazalah anak perempuan Ka’ab Al Akhbar, ini pendapat Al Khafaji.
Yang dijadikan sandaran para ahli nasab mutaakhirin adalah pendapat Ibnul Atsir dengan tasydid. Yaitu penyandaran nama kepada pekerjaan dan keahlian bapak dan kakeknya (Diringkas dari penjelasan pentahqiq kitab Thabaqat Asy Syafi’iyah dalam catatan kakinya 6/192-192). Dilahirkan di kota Thusi tahun 450 H dan memiliki seorang saudara yang bernama Ahmad (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/326 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/193 dan 194).
Imam Al-Ghazali Lahir pada 450 H (1058 M) di desa Taberan distrik Thus, Persia, dan bernama Abu Hamid Muhammad, Gelarnya adalah “Hujjatul Islam” dan gelar wangsanya adalah Ghazzali. Nama ayahnya kurang begutu dikenal namun kakeknya adalah orang terpandang pada masanya.
Ayahnya meninggal dalam usia muda sehingga meninggalkan ia diasuh oleh ibu dan kakeknya. Menurut Maulana Syibli Nu’mani, leluhur Abu Hamid Muhammad mempunyai usaha pertenunan (ghazzal) dan karena itu dia melestarikan gelar keluarganya “Ghazzali” (penenun).
Pendidikannya, pada saatnya Ayahnya meninggal dunia, pendidikan kedua anaknya dipercayakan kepada salah seorang kepercayaannya. Dia memberikan keduanya pendidikan dasar lalu mengirimkan ke Maktab swasta. Kedua anak tersebut mampu menghafal al-quran dalam waktu singkat. Setelah itu mereka mulai belajar bahasa arab. Mereka kemudian dimasukan kedalam madrasah bebas [independen]. Setelah beberapa waktu Ghazzali meninggalkan kota kelahirannya untuk beberapa waktu untuk menempuh pendidikan tinggi di Zarzan dan belajar dibawah bimbingan ulama besar, Imam Abu Nashr Ismail. Ghazzali senantiasa mencatat perkuliahannya, tetapi dalam suatu peristiwa catatan tersebut ikut terbawa bawa perampok bersama barang-barangnya. Tetepi beliau memberikan diri untuk mendatangi kepala perampok untuk meminta kepada mereka catatan kuliah beliau. Alhamdulillah catatanya tersebut dikembalikan.
Kemudian beliau masuk ke Madrasah Nizamiyah di Nishapur, yang waktu itu adalah pusat pendidikan terpandang dan dipimpin oleh ulama tersohor bernama Imam Haramain, yang memiliki 400 orang murid tiga diantara muridnya menjadi ulama-ulama terkenal, Harasi, Ahmad bin Muhammad dan Ghazzali. Setelah kejadian itu Ghazzali pergi ke pusat kekhalifahan di Bagdad saat itu usia Ghazzali berumur 28 tahun.
Di Bagdad beliau diangkat menjadi Rektor madrasah Nizamiyah oleh Nizamul Mulk.
Ratusan ulama,pejabat kekhalifahan, dan bangsawan yang berkuasa menghadiri perkuliahan Imam Ghazzali yang disampaikan dengan penuh pemikiran, argumen dan alasan. kebanyakan daftar perkuliahan dicatat oleh Sayyid bin Fariz dan Ibn Lubban. keduanya mencatat sekitar 183 bahan perkuliahan yang kemudian dikumpulkan dalam Majalis-i Ghazzaliyah.
Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kotaThusi. Menjelang wafat dia mewasiatkan pemeliharaan kedua anaknya kepada temannya dari kalangan orang yang baik. Dia berpesan, “Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.”
Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yang sedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta benda yang dimilikinya. Dia berkata, “Ketahuilah oleh kalian berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dari harta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu. Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu kalian berdua.”
Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Inilah yang menjadi sebab kebahagiaan dan ketinggian mereka. Demikianlah diceritakan oleh Al Ghazali, hingga beliau berkata, “Kami menuntut ilmu bukan karena Allah ta’ala , akan tetapi ilmu enggan kecuali hanya karena Allah ta’ala.” (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/193-194).
Beliau pun bercerita, bahwa ayahnya seorang fakir yang shalih. Tidak memakan kecuali hasil pekerjaannya dari kerajinan membuat pakaian kulit. Beliau berkeliling mengujungi ahli fikih dan bermajelis dengan mereka, serta memberikan nafkah semampunya. Apabila mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliau menangis dan berdoa memohon diberi anak yang faqih. Apabila hadir di majelis ceramah nasihat, beliau menangis dan memohon kepada Allah ta’ala untuk diberikan anak yang ahli dalam ceramah nasihat.
Kiranya Allah mengabulkan kedua doa beliau tersebut. Imam Al Ghazali menjadi seorang yang faqih dan saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalam memberi ceramah nasihat (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/194).
Imam Al Ghazali memulai belajar di kala masih kecil. Mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad Ar Radzakani di kotaThusi. Kemudian berangkat ke Jurjan untuk mengambil ilmu dari Imam Abu Nashr Al Isma’ili dan menulis buku At Ta’liqat. Kemudian pulang ke Thusi (Lihat kisah selengkapnya dalam Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/195).
Beliau mendatangi kotaNaisabur dan berguru kepada Imam Haramain Al Juwaini dengan penuh kesungguhan. Sehingga berhasil menguasai dengan sangat baik fikih mazhab Syafi’i dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul, manthiq, hikmah dan filsafat. Beliau pun memahami perkataan para ahli ilmu tersebut dan membantah orang yang menyelisihinya. Menyusun tulisan yang membuat kagum guru beliau, yaitu Al Juwaini (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191).
Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah Imam Ghazali ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik. Karena majelisnya tempat berkumpul para ahli ilmu, sehingga beliau menantang debat kepada para ulama dan mengalahkan mereka. Kemudian Nidzamul Malik mengangkatnya menjadi pengajar di madrasahnya diBaghdad dan memerintahkannya untuk pindah kesana. Maka pada tahun 484 H beliau berangkat keBaghdad dan mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usia tiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangat tinggi.


Imam Ghazzali adalah pengikut Imam Syafi’i dalam usia mudanya tetapi di Bagdad dia bergaul dengan kalangan dari berbagai mazhab fiqh, pemikiran , dan gagasan : Syi’i, Sunni, Zindiqi, Majusi, Teolog sklolastik, kristen, Yahudi, Ateis. Dan ini berpengaruh pada pemikiaran Imam Ghazali dan pada kehidupannya berubah total. Ia meninggalkan Bagdad, mengenakan pakaian sufi dan menyelinap meninggalkan Bagdad disuatu malam pada tahun 488 H.
Ia pergi ke Damaskus lalu mengasingkan diri dalam sebuah kamar mesjid dan dengan penuh kesungguhan melakukan ibadah, tafakur dan zikir. disini dia mengabiskan waktu selama dua tahun dalam kesendirian dan kesunyian. Pada usia 27 tahun, ia di tahbis oleh Pir Abu ‘Ali Farnadi yang juga guru spiritual Wazir Nizamul Mulk. setelah dua tahun, dipergi ke Yerusalem dan berjiarah pada tempat kelahiran Nabi Isa As. pada tahun 499 H ia berjiarah ke tempat suci Nabi Ibrahim As dan disana dia memancangkan tiga sumpah :
  1. Tidak akan pergi ke Dardar seorang penguasa.
  2. Tidak akan menerima pemberian mereka.
  3. Tidak akan terlibat dalam suatu perdebatan agama.
Ia memegang sumpahnya hingga meninggalnya. Selanjutnya dia melakukan ibadah Haji dan mengunjungi Madinah dan tinggal di “Kota Nabi” ini cukup lama. Ketika pulang ia diminta penguasa untuk menjadi rektor Madrasah Nizamiyah, tetapi sewaktu penguasa itu terbunuh maka dia meletakan jabatannya sebagai rektor, penguasa yang baru menawarkan kembali, namun beliau menolaknya.
Dia wafat di desa asalnya, Taberan, pada 14 Jumadil Akhir 505 H bertepatan pada tanggal 9 Desember 1111 M, Ibn Jauzi menceritakan tentang kisah kematiannya. Ia berkata “pada senin dini hari menjelang subuh dia bangkit dari tempat tidurnya dan hendak menunaikan sholat Shubuh dan kemundian setelah itu menyuruh seseorang untuk membawakan kain kafan kepadanya, setelah kain itu diberikan, ia mengangkatnya tinggi hingga ke mata lalu berkata, ‘perintah Tuhan di titahkan untuk di taati.’ ketika mengatakan demikian ia bernafas untuk terakhir kalinya, beliau meninggalkan seorang anak perempuan.”
Adapun karya-karya beliau selama hidup hampir 55 tahun dan sudah memulai menulis buku sejak usia 20 tahun. Buku yang beliau tulis hampir berjumlah 400 judul.
Imam Al Ghazali, sebuah nama yang tidak asing di telinga kaum muslimin. Tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya sejarah dan perjalanan hidupnya masih terasa asing. Kebanyakan kaum muslimin belum mengerti. Berikut adalah sebagian sisi kehidupannya. Sehingga setiap kaum muslimin yang mengikutinya, hendaknya mengambil hikmah dari sejarah hidup beliau.
Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya
Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya. Beliau menyusun buku yang berisi celaan terhadap filsafat, seperti kitab At Tahafut yang membongkar kejelekan filsafat. Akan tetapi beliau menyetujui mereka dalam beberapa hal yang disangkanya benar. Hanya saja kehebatan beliau ini tidak didasari dengan ilmu atsar dan keahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat menghancurkan filsafat. Beliau juga gemar meneliti kitab Ikhwanush Shafa dan kitab-kitab Ibnu Sina. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Al Ghazali dalam perkataannya sangat dipengaruhi filsafat dari karya-karya Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa’, Risalah Ikhwanish Shafa dan karya Abu Hayan At Tauhidi.”(Majmu’ Fatawa 6/54).
Hal ini jelas terlihat dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin. Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu.” (Majmu’ Fatawa 6/54).
Demikianlah Imam Ghazali dengan kejeniusan dan kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul, tetapi sangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya. Membuat beliau semakin jauh dari ajaran Islam yang hakiki.
Adz Dzahabi berkata, “Orang ini (Al Ghazali) menulis kitab dalam mencela filsafat, yaitu kitab At Tahafut. Dia membongkar kejelekan mereka, akan tetapi dalam beberapa hal menyetujuinya, dengan prasangka hal itu benar dan sesuai dengan agama. Beliau tidaklah memiliki ilmu tentang atsar dan beliau bukanlah pakar dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat mengarahkan akal. Beliau senang membedah dan meneliti kitab Ikhwanush Shafa. Kitab ini merupakan penyakit berbahaya dan racun yang mematikan. Kalaulah Abu Hamid bukan seorang yang jenius dan orang yang mukhlis, niscaya dia telah binasa.” (Siyar A’lam Nubala 19/328).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Abu Hamid condong kepada filsafat. Menampakkannya dalam bentuk tasawuf dan dengan ibarat Islami (ungkapan syar’i). Oleh karena itu para ulama muslimin membantahnya. Hingga murid terdekatnya, (yaitu) Abu Bakar Ibnul Arabi mengatakan, “Guru kami Abu Hamid masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu.” (Majmu’ Fatawa 4/164).
Polemik Kejiwaan Imam Ghazali
Kedudukan dan ketinggian jabatan beliau ini tidak membuatnya congkak dan cinta dunia. Bahkan dalam jiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa. Pada bulan Dzul Qai’dah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya.
Pada tahun 489 H beliau masuk kotaDamaskus dan tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi Baitul Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus beri’tikaf di menara barat masjid Jami’ Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami’ Umawi (yang sekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sanadan menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arba’in, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar. Melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal di Syam sekitar 10 tahun.
Ibnu Asakir berkata, “Abu Hamid rahimahullah berhaji dan tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Beliau menulis dan bermujahadah dan tinggal di menara barat masjid Jami’ Al Umawi. Mendengarkan kitab Shahih Bukhari dari Abu Sahl Muhammad bin Ubaidilah Al Hafshi.” (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 6/34).
Disampaikan juga oleh Ibnu Khallakan dengan perkataannya, “An Nidzam (Nidzam Mulk) mengutusnya untuk menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad tahun 484 H. Beliau tinggalkan jabatannya pada tahun 488 H. Lalu menjadi orang yang zuhud, berhaji dan tinggal menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali ke Thusi.” (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 6/34).
Ketika Wazir Fakhrul Mulk menjadi penguasa Khurasan, beliau dipanggil hadir dan diminta tinggal di Naisabur. Sampai akhirnya beliau datang ke Naisabur dan mengajar di madrasah An Nidzamiyah beberapa saat. Setelah beberapa tahun, pulang ke negerinya dengan menekuni ilmu dan menjaga waktunya untuk beribadah. Beliau mendirikan satu madrasah di samping rumahnya dan asrama untuk orang-orang shufi. Beliau habiskan sisa waktunya dengan mengkhatam Al Qur’an, berkumpul dengan ahli ibadah, mengajar para penuntut ilmu dan melakukan shalat dan puasa serta ibadah lainnya sampai meninggal dunia.
Masa Akhir Kehidupannya
Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembali mempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya. Berkata Imam Adz Dzahabi, “Pada akhir kehidupannya, beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri.”
Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat Indal Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, “Bawa kemari kain kafan saya.” Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, “Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut.” Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala6/34). Beliau wafat di kota Thusi, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan dikuburkan di pekuburan Ath Thabaran (Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/201).
Karya-Karyanya*
*Nama karya beliau ini diambil secara ringkas dari kitab Mauqif Ibnu Taimiyah Minal Asya’irah, karya Dr. Abdurrahman bin Shaleh Ali Mahmud 2/623-625, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/203-204
Beliau seorang yang produktif menulis. Karya ilmiah beliau sangat banyak sekali. Di antara karyanya yang terkenal ialah:
Pertama, dalam masalah ushuluddin dan aqidah:
  1. Arba’in Fi Ushuliddin. Merupakan juz kedua dari kitab beliau Jawahirul Qur’an.
  2. Qawa’idul Aqa’id, yang beliau satukan dengan Ihya’ Ulumuddin pada jilid pertama.
  3. Al Iqtishad Fil I’tiqad.
  4. Tahafut Al Falasifah. Berisi bantahan beliau terhadap pendapat dan pemikiran para filosof dengan menggunakan kaidah mazhab Asy’ariyah.
  5. Faishal At Tafriqah Bainal Islam Wa Zanadiqah.
Kedua, dalam ilmu ushul, fikih, filsafat, manthiq dan tasawuf, beliau memiliki karya yang sangat banyak. Secara ringkas dapat kita kutip yang terkenal, di antaranya:
(1) Al Mustashfa Min Ilmil Ushul. Merupakan kitab yang sangat terkenal dalam ushul fiqih. Yang sangat populer dari buku ini ialah pengantar manthiq dan pembahasan ilmu kalamnya. Dalam kitab ini Imam Ghazali membenarkan perbuatan ahli kalam yang mencampur adukkan pembahasan ushul fikih dengan pembahasan ilmu kalam dalam pernyataannya, “Para ahli ushul dari kalangan ahli kalam banyak sekali memasukkan pembahasan kalam ke dalamnya (ushul fiqih) lantaran kalam telah menguasainya. Sehingga kecintaannya tersebut telah membuatnya mencampur adukkannya.” Tetapi kemudian beliau berkata, “Setelah kita mengetahui sikap keterlaluan mereka mencampuradukkan permasalahan ini, maka kita memandang perlu menghilangkan dari hal tersebut dalam kumpulan ini. Karena melepaskan dari sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sangatlah sukar……” (Dua perkataan beliau ini dinukil dari penulis Mauqif Ibnu Taimiyah Minal Asya’irah dari Al Mustashfa hal. 17 dan 18).
Lebih jauh pernyataan beliau dalam Mukaddimah manthiqnya, “Mukadimah ini bukan termasuk dari ilmu ushul. Dan juga bukan mukadimah khusus untuknya. Tetapi merupakan mukadimah semua ilmu. Maka siapa pun yang tidak memiliki hal ini, tidak dapat dipercaya pengetahuannya.” (Mauqif Ibnu Taimiyah Minal Asya’irah dari Al Mustashfa hal. 19).
Kemudian hal ini dibantah oleh Ibnu Shalah. beliau berkata, “Ini tertolak, karena setiap orang yang akalnya sehat, maka berarti dia itu manthiqi. Lihatlah berapa banyak para imam yang sama sekali tidak mengenal ilmu manthiq!”(Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 19/329). Demikianlah, karena para sahabat juga tidak mengenal ilmu manthiq. Padahal pengetahuan serta pemahamannya jauh lebih baik dari para ahli manthiq.
(2) Mahakun Nadzar.
(3) Mi’yarul Ilmi. Kedua kitab ini berbicara tentang mantiq dan telah dicetak.
(4) Ma’ariful Aqliyah. Kitab ini dicetak dengan tahqiq Abdulkarim Ali Utsman.
(5) Misykatul Anwar. Dicetak berulangkali dengan tahqiq Abul Ala Afifi.
(6) Al Maqshad Al Asna Fi Syarhi Asma Allah Al Husna. Telah dicetak.
(7) Mizanul Amal. Kitab ini telah diterbitkan dengan tahqiq Sulaiman Dunya.
(8) Al Madhmun Bihi Ala Ghairi Ahlihi. Oleh para ulama, kitab ini diperselisihkan keabsahan dan keontetikannya sebagai karya Al Ghazali. Yang menolak penisbatan ini, diantaranya ialah Imam Ibnu Shalah dengan pernyataannya,“Adapun kitab Al Madhmun Bihi Ala Ghairi Ahlihi, bukanlah karya beliau. Aku telah melihat transkipnya dengan khat Al Qadhi Kamaluddin Muhammad bin Abdillah Asy Syahruzuri yang menunjukkan, bahwa hal itu dipalsukan atas nama Al Ghazali. Beliau sendiri telah menolaknya dengan kitab Tahafut.” (Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala19/329).
Banyak pula ulama yang menetapkan keabsahannya. Di antaranya yaitu Syaikhul Islam, menyatakan, “Adapun mengenai kitab Al Madhmun Bihi Ala Ghairi Ahlihi, sebagian ulama mendustakan penetapan ini. Akan tetapi para pakar yang mengenalnya dan keadaannya, akan mengetahui bahwa semua ini merupakan perkataannya.” (Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 19/329). Kitab ini diterbitkan terakhir dengan tahqiq Riyadh Ali Abdillah.
(9) Al Ajwibah Al Ghazaliyah Fil Masail Ukhrawiyah.
(10) Ma’arijul Qudsi fi Madariji Ma’rifati An Nafsi.
(11) Qanun At Ta’wil.
(12) Fadhaih Al Bathiniyah dan Al Qisthas Al Mustaqim. Kedua kitab ini merupakan bantahan beliau terhadap sekte batiniyah. Keduanya telah terbit.
(13) Iljamul Awam An Ilmil Kalam. Kitab ini telah diterbitkan berulang kali dengan tahqiq Muhammad Al Mu’tashim Billah Al Baghdadi.
(14) Raudhatuth Thalibin Wa Umdatus Salikin, diterbitkan dengan tahqiq Muhammad Bahit.
(15) Ar Risalah Alladuniyah.
(16) Ihya’ Ulumuddin. Kitab yang cukup terkenal dan menjadi salah satu rujukan sebagian kaum muslimin diIndonesia.Para ulama terdahulu telah berkomentar banyak tentang kitab ini, di antaranya:
Abu Bakar Al Thurthusi berkata, “Abu Hamid telah memenuhi kitab Ihya’ dengan kedustaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saya tidak tahu ada kitab di muka bumi ini yang lebih banyak kedustaan darinya, kemudian beliau campur dengan pemikiran-pemikiran filsafat dan kandungan isi Rasail Ikhwanush Shafa. Mereka adalah kaum yang memandang kenabian merupakan sesuatu yang dapat diusahakan.” (Dinukil Adz Dzahabi dalamSiyar A’lam Nubala 19/334).
Dalam risalahnya kepada Ibnu Mudzaffar, beliau pun menyatakan, “Adapun penjelasan Anda tentang Abu Hamid, maka saya telah melihatnya dan mengajaknya berbicara. Saya mendapatkan beliau seorang yang agung dari kalangan ulama. Memiliki kecerdasan akal dan pemahaman. Beliau telah menekuni ilmu sepanjang umurnya, bahkan hampir seluruh usianya. Dia dapat memahami jalannya para ulama dan masuk ke dalam kancah para pejabat tinggi. Kemudian beliau bertasawuf, menghijrahi ilmu dan ahlinya dan menekuni ilmu yang berkenaan dengan hati dan ahli ibadah serta was-was syaitan. Sehingga beliau rusak dengan pemikiran filsafat dan Al Hallaj (pemikiran wihdatul wujud). Mulai mencela ahli fikih dan ahli kalam. Sungguh dia hampir tergelincir keluar dari agama ini. Ketika menulis Al Ihya’ beliau mulai berbicara tentang ilmu ahwal dan rumus-rumus sufiyah, padahal belum mengenal betul dan tidak memiliki keahlian tentangnya. Sehingga dia berbuat kesalahan fatal dan memenuhi kitabnya dengan hadits-hadits palsu.” Imam Adz Dzahabi mengomentari perkataan ini dengan pernyataannya, “Adapun di dalam kitab Ihya’ terdapat sejumlah hadits-hadits yang batil dan terdapat kebaikan padanya, seandainya tidak ada adab dan tulisan serta zuhud secara jalannya ahli hikmah dan sufi yang menyimpang.” (Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 19/339-340).
Imam Subuki dalam Thabaqat Asy Syafi’iyah (Lihat 6/287-288) telah mengumpulkan hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Al Ihya’ dan menemukan 943 hadits yang tidak diketahui sanadnya. Abul Fadhl Abdurrahim Al Iraqi mentakhrij hadits-hadits Al Ihya’ dalam kitabnya, Al Mughni An Asfari Fi Takhrij Ma Fi Al Ihya Minal Akhbar. Kitab ini dicetak bersama kitab Ihya Ulumuddin. Beliau sandarkan setiap hadits kepada sumber rujukannya dan menjelaskan derajat keabsahannya. Didapatkan banyak dari hadits-hadits tersebut yang beliau hukumi dengan lemah dan palsu atau tidak ada asalnya dari perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka berhati-hatilah para penulis, khathib, pengajar dan para penceramah dalam mengambil hal-hal yang terdapat dalam kitab Ihya Ulumuddin.
(17) Al Munqidz Minad Dhalalah. Tulisan beliau yang banyak menjelaskan sisi biografinya.
(18) Al Wasith.
(19) Al Basith.
(20) Al Wajiz.
(21) Al Khulashah. Keempat kitab ini adalah kitab rujukan fiqih Syafi’iyah yang beliau tulis. Imam As Subki menyebutkan 57 karya beliau dalam Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/224-227.
Aqidah dan Madzhab Beliau
Dalam masalah fikih, beliau seorang yang bermazhab Syafi’i. Nampak dari karyanya Al Wasith, Al Basith dan Al Wajiz. Bahkan kitab beliau Al Wajiz termasuk buku induk dalam mazhab Syafi’i. Mendapat perhatian khusus dari para ulama Syafi’iyah. Imam Adz Dzahabi menjelaskan mazhab fikih beliau dengan pernyataannya, “Syaikh Imam, Hujjatul Islam, A’jubatuz zaman, Zainuddin Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi Asy Syafi’i.”
Sedangkan dalam sisi akidah, beliau sudah terkenal dan masyhur sebagai seorang yang bermazhab Asy’ariyah. Banyak membela Asy’ariyah dalam membantah Bathiniyah, para filosof serta kelompok yang menyelisihi mazhabnya. Bahkan termasuk salah satu pilar dalam mazhab tersebut. Oleh karena itu beliau menamakan kitab aqidahnya yang terkenal dengan judul Al Iqtishad Fil I’tiqad. Tetapi karya beliau dalam aqidah dan cara pengambilan dalilnya, hanyalah merupakan ringkasan dari karya tokoh ulama Asy’ariyah sebelum beliau (pendahulunya). Tidak memberikan sesuatu yang baru dalam mazhab Asy’ariyah. Beliau hanya memaparkan dalam bentuk baru dan cara yang cukup mudah. Keterkenalan Imam Ghazali sebagai tokoh Asy’ariyah juga dibarengi dengan kesufiannya. Beliau menjadi patokan marhalah yang sangat penting menyatunya Sufiyah ke dalam Asy’ariyah.
Akan tetapi tasawuf apakah yang diyakini beliau? Memang agak sulit menentukan tasawuf beliau. Karena seringnya beliau membantah sesuatu, kemudian beliau jadikan sebagai aqidahnya. Beliau mengingkari filsafat dalam kitab Tahafut, tetapi beliau sendiri menekuni filsafat dan menyetujuinya.
Ketika berbicara dengan Asy’ariyah tampaklah sebagai seorang Asy’ari tulen. Ketika berbicara tasawuf, dia menjadi sufi. Menunjukkan seringnya beliau berpindah-pindah dan tidak tetap dengan satu mazhab. Oleh karena itu Ibnu Rusyd mencelanya dengan mengatakan, “Beliau tidak berpegang teguh dengan satu mazhab saja dalam buku-bukunya. Akan tetapi beliau menjadi Asy’ari bersama Asy’ariyah, sufi bersama sufiyah dan filosof bersama filsafat.” (Lihat Mukadimah kitab Bughyatul Murtad hal. 110).
Adapun orang yang menelaah kitab dan karya beliau seperti Misykatul Anwar, Al Ma’arif Aqliyah, Mizanul Amal, Ma’arijul Quds, Raudhatuthalibin, Al Maqshad Al Asna, Jawahirul Qur’an dan Al Madmun Bihi Ala Ghairi Ahlihi, akan mengetahui bahwa tasawuf beliau berbeda dengan tasawuf orang sebelumnya. Syaikh Dr. Abdurrahman bin Shalih Ali Mahmud menjelaskan tasawuf Al Ghazali dengan menyatakan, bahwa kunci mengenal kepribadian Al Ghazali ada dua perkara:
Pertama, pendapat beliau, bahwa setiap orang memiliki tiga aqidah. Yang pertama, ditampakkan di hadapan orang awam dan yang difanatikinya. Kedua, beredar dalam ta’lim dan ceramah. Ketiga, sesuatu yang dii’tiqadi seseorang dalam dirinya. Tidak ada yang mengetahui kecuali teman yang setara pengetahuannya. Bila demikian, Al Ghazali menyembunyikan sisi khusus dan rahasia dalam aqidahnya.
Kedua, mengumpulkan pendapat dan uraian singkat beliau yang selalu mengisyaratkan kerahasian akidahnya. Kemudian membandingkannya dengan pendapat para filosof saat beliau belum cenderung kepada filsafat Isyraqi dan tasawuf, seperti Ibnu Sina dan yang lainnya. (Mauqif Ibnu Taimiyah Minal Asyariyah 2/628).
Beliau (Syeikh Dr. Abdurrahman bin Shalih Ali Mahmud) menyimpulkan hasil penelitian dan pendapat para peneliti pemikiran Al Ghazali, bahwa tasawuf Al Ghazali dilandasi filsafat Isyraqi (Madzhab Isyraqi dalam filsafat ialah mazhab yang menyatukan pemikiran dan ajaran dalam agama-agama kuno, Yunani dan Parsi. Termasuk bagian dari filsafat Yunani dan Neo-Platoisme. Lihat Al Mausu’ah Al Muyassarah Fi Al Adyan Wal Madzahibi Wal Ahzab Al Mu’ashirah, karya Dr. Mani’ bin Hamad Al Juhani 2/928-929). Sebenarnya inilah yang dikembangkan beliau akibat pengaruh karya-karya Ibnu Sina dan Ikhwanush Shafa. Demikian juga dijelaskan pentahqiq kitab Bughyatul Murtad dalam mukadimahnya. Setelah menyimpulkan bantahan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah terhadap beliau dengan mengatakan,“Bantahan Ibnu Taimiyah terhadap Al Ghazali didasarkan kejelasannya mengikuti filsafat dan terpengaruh dengan sekte Bathiniyah dalam menta’wil nash-nash, walaupun beliau membantah habis-habisan mereka, seperti dalam kitab Al Mustadzhiri. Ketika tujuan kitab ini (Bughyatul Murtad, pen) adalah untuk membantah orang yang berusaha menyatukan agama dan filsafat, maka Syaikhul Islam menjelaskan bentuk usaha tersebut pada Al Ghazali. Yang berusaha menafsirkan nash-nash dengan tafsir filsafat Isyraqi yang didasarkan atas ta’wil batin terhadap nash, sesuai dengan pokok-pokok ajaran ahli Isyraq (pengikut filsafat neo-platonisme).” (Lihat Mukadimah kitab Bughyatul Murtadhal. 111).
Tetapi perlu diketahui, bahwa pada akhir hayatnya, beliau kembali kepada ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah meninggalkan filsafat dan ilmu kalam, dengan menekuni Shahih Bukhari dan Muslim. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Penulis Jawahirul Qur’an (Al Ghazali, pen) karena banyak meneliti perkataan para filosof dan merujuk kepada mereka, sehingga banyak mencampur pendapatnya dengan perkataan mereka. Pun beliau menolak banyak hal yang bersesuaian dengan mereka. Beliau memastikan, bahwa perkataan filosof tidak memberikan ilmu dan keyakinan. Demikian juga halnya perkataan ahli kalam. Pada akhirnya beliau menyibukkan diri meneliti Shahih Bukhari dan Muslim hingga wafatnya dalam keadaan demikian. Wallahu a’lam.”

Kota Solo: Riwayatmu Kini ? mbah Gesang Martomartono


kackdir 

Solo Riwayatmu Kini?

Solo mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan itu terus menjadi fenomena. Sehari-hari kehidupan terus berjalan dengan alurnya.
Segi tiga kota Boyolali, Solo dan Sragen, menjadi pusat kaum "merah". Sekarang sering  disebut kaum "abangan". Sejak tahun 1948, ketika terjadi pemberontakan PKI di Madiun, yang dikenal dengan "Madiun Affairs", yang banyak membawa korban. Solo sudah menjadi "buffer zone" (daerah penyangga) bagi gerakan PKI di Jawa Tengah.
Sesudah tahun l948 PKI dilarang, dan dihidupkan kembali oleh Pemerintahan Soekarno, kemudian dalam pemilu di tahun l955, serta kurang dari sepuluh tahun, di mana  kekuatan PKI mendapatkan pijakan yang kuat, dan mendapatkan dukungan rakyat, serta diurutan keempat d alam pemilu. PKI menunjukkan sebagai gerakan politik yang sangat militan.
Puncaknya, ketika berlangsung  peristiwa G 30 S PKI, tahun l965, kaum komunis di kota Solo itu,  mereka yang paling keras memberikan perlawanan terhadap kekuatan anti komunis. Mereka benar-benar kekuatan laten sampai hari ini.
Sampai sekarang Solo tetap menjadi lambang kekuatan "kaum merah". Tak berubah. Budaya kejawen dan komunis, yang egaliter itu, benar-benar menyatu dalam kehidupan. Budaya kejawen dan komunisme tak lekang oleh zaman. Terus hidup. Betapapun zaman berubah. Inilah Solo.
Bukan sesuatu yang aneh, kalau sekarang dalam kehidupan baru, konfigurasi politik sangat nampak jelas, bagaimana kekuatan "merah" itu tetap mendapatkan dukungan yang kokoh  di hati rakyat.
 Partai yang tetap dominan adalah PDIP, yang selalu mengidentikan diri mereka dengan "wong cilik". Rakyat Solo selalu akrab dengan idiom-idiom kerakyatan. Gerakan mereka yang selalu berporos kepada paham egalitar, yaitu kehidupan "tanpa  kelas", yang menjadi inti dari ajaran komunis. Ini sangat tercermin dalam keseharian di Pasar Klewer,Solo. Bagaimana kaum pedagang kecil, yang terus berinteraksi dengan kehidupan zaman  baru.
Di Solo pernah lahir gerakan anti kemapanan, yang memberontak, kolaborasi antara orang-orang kaya (borjuis) yang menguasai pasar, yang menolak bekerjasama dengan Belanda, sampai kemudian lahir gerakan SDI (Sarikat Dagang Islam), yang digerakkan oleh Haji Samanhudi. Kerangka masih sama. Menolak  kekuatan kaya yang berkuasa.
Itu pupus. Tidak berlangsung lama. Kemudian sampai gerakan itu menjelma menjadi sebuah gerakan  baru, Syarikat Islam (SI), yang didirikan Haji Omar Siad Tjokroaminoto. Tjokro pun membawa idiom-idiom kerakyatan dalam gerakan yang bernuansa Islam itu.
Selanjutnya, perlombaan antara kaum abangan dan santri (Islam) terus berlanjut sampai hari ini. Polarisasi itu semakin mengental. Polarisasi antara kekuatan abangan dengan santri terus semakin mengeras. Polarisasi itu menemukan momentumnya sekarang ini. Tetapi dalam kontek gerakan, kekuatan Islam masih belum dapat menyamai kekuatan abangan alias golongan "merah".
Bentuknya, seperti sekarang ini, dalam budaya dan gerakan, seperti setiap 1 Syuro, berlangsung ritual yang disebut menyambut "Kiai Slamet". Kiai Slamet itu adalah kerbau berwarna  putih,  yang  dipelihara oleh Kraton Solo. Setiap 1 Syuro, puluhan ribu rakyat kota Solo, berdiri di depan Kraton menunggu keluarnya Kiai Slamet.
Saat menjelang tengah malam, kemudian Kiai Slamet itu keluar, dan menjadi rebutan, dan bahkan kotorannya menjadi rebutan, yang konon dapat memberikan berkah. Suasana seperti itu  masih terus berlangsung. Tanpa henti-hetni. Kraton Solo sendiri menjadi simbol dari kaum abangan yang langgeng sampai sekarang ini.
Sesudah pemberontakan PKI di tahun 1965, banyak keluarga-keluarga PKI, yang  terkena pembersihan, dan banyak yang  tewas. Tetapi, ideologi PKI tetap laten, tak pernah lekang oleh zaman. Keluarga-keluarga PKI yang  trauma dengan  peristiwa G30S PKI, banyak diantara mereka yang masuk kedalam agama Kristen.
Makanya sekarang kekuatan Kristen di Solo sangat kuat. Konon Solo itu sekarang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Orang-orang "abangan" yang sudah menjadi Kristen itu, memori mereka tak pernah hilang, peristiwa yang terjadi di tahun 1948 dan 1965, di mana keluarga mereka menjadi korban. Mereka tak  pernah lupa, dan terus memendam dendam terhadap golongan Islam.
Tak aneh lagi walikota kota dan wakilnya itu, mencerminkan konfigurasi yang benar-benar mewakili rakyat  Solo. Antara abangan dan kristen. Gaya politik Jokowi dan wakilnya FX Rudyatmo yang  beragama Katholik, tetap saja mengagendakan isu-isu yang populis atau egaliter yang lebih pada isu-isu kerakyatan. Bagaimana wakil wali kota Solo FX Rudyatmo memimpin sendiri aksi menentang kenaikkan BBM. Itulah refleksi ideologi egaliter mereka.
Tetapi, di dalam kehidupan yang baru, sekarang muncul sebuah kekuatan baru, yang membuat mereka sangat  risau. Munculnya kekuatan Islam yang lebih berorientasi kepada tegaknya nilai-nilai Islam atau syariah Islam, tak pernah mereka prediksi sebelumnya.
Adanya pondok pesantren al-Islam  di Ngruki, seperti menjadi sebuah miniatur baru,yang dianggap dapat  mengalahkan kepercayaan dan gerakan lama,yang  diusung kaum "merah" yang sekarang ini dimanfaatkan oleh Kristen, yang secara genetik mereka ini dari keluarga yang dulunya sebagian dari keluarga komunis.
Masa depan akan  sangat menarik. Kompetisi antara kaum "merah" yang abangan dengan kaum "santri", yang membawakan idiom baru, yang sangat berbeda dengan kasanah kaum abangan, yang diluar arus utama (mainstream) rakyat Solo umumnya, yang selama ini sudah terlanjur dalam jaringan kaum "abangan",dan tiba-tiba mendapatkan tantangan  ideologis dari kalangan santri, yang semakin kuat di Solo.
Inilah Solo riwayatmu kini.  Pertarungan ini akan semakin menarik  dimasa depan. Antara kaum "merah" dengan  golongan "putih" santri, yang tak akan mundur menghadapi kehidupan yang sudah mapan. Suatu saat kita akan melihat kota Solo yang berubah. Bukan seperti sekarang ini. Wallahu'alam.

Nabi Isa dalam Al-Quran dan Bible


Kisah atau sejarah kehidupan Nabi Isa AS hingga kini masih kontroversial. Tidak hanya di kalangan umat Nasrani dan
Umat Islam, tetapi juga di antara kaum muslimin sendiri. Hal ini disebabkan perbedaan temuan data maupun cara
penafsiran terhadap sebuah teks, termasuk teks Al-Quran. Misalnya saja, masalah apakah Nabi Isa wafat secara wajar atau diangkat ke langit oleh Allah, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama. Sekedar contoh, apa yang tertulis dalam kitab tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Musthafa al-Maraghi, tentang ayat 158 surat An-Nisa yang berbunyi : “… tetapi (yang sebenarnya) Allah mengangkat Nabi Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”.
Ibnu Jarir, yang mengutip pendapat Ibnu Juraih, berpendapat, kata mengangkat pada ayat tersebut bukan berarti Allah
mengangkat roh atau jasad Nabi Isa ke langit, tetapi berarti mewafatkan dan menjaga kesucian Nabi Isa dari orang-orang
kafir yang berusaha menzaliminya. Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat, Nabi Isa diangkat ke langit dalam bentuk rohnya
saja. Tetapi jumhur atau mayoritas ulama berpendapat, Nabi Isa diangkat oleh Allah dalam bentuk jasad dan rohnya.
Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadits berkenaan dengan Mi’rajnya Rasulullah saw, yang menyebutkan, Rasulullah
melihat Nabi Isa dan Nabi Yahya di langit kedua (lihat kitab tafsir al-Maraghi jilid 2 juz ke-5 halaman 14).
Pendapat lain dikemukakan oleh Irene Handono, konsultan kristologi Masjid Agung Al-Azhar Jakarta. Menurutnya, yang
dimaksud mengangkat adalah mengangkat derajatnya. Jadi, Nabi Isa tetap diwafatkan oleh Allah, seperti manusia lainnya.
Irene Handono tadinya seorang Nasrani yang taat. Setelah mendalami ajaran-ajaran Islam, dengan hidayat Allah ia
memeluk Islam. Sumber datanya tidak hanya dari satu pihak. Ia mencoba menguak misteri wafat, kebangkita, kenaikan
(diangkat Allah ke langit), serta turunya Nabi Isa ke bumi pada akhir zaman nanti, dengan bersumberkan Al-Quran dan
Bible. Berikut wawancara Alkisah dengan Irene :
Pertanyaan : Bisa Anda jelaskan sejarah Nabi Isa AS dalam Al-Quran dan Bible ?
Sebelum membahas masalah tersebut, ada beberapa hal yang penting untuk dijelaskan, karena hal ini sangat berkaitan
erat dengan konsep ketuhanan Yesus Kristus. Yaitu soal penyaliban Nabi Isa AS.
Doktrin Kristen menegaskan, Isa Al-Masih yang oleh kalangan Kristen disebut Yesus, meninggal di kayu salib. Konsep
penyaliban ini menjadi tonggak akidah umat Kristen tentang kenaikan dan kebangkita Yesus, yang pada ujungnya mengarah
pada pengakuan ketuhanan Yesus.
Nabi Isa, dalam sejarahnya, memang mendapat hukuman salib dari penguasa Romawi saat itu karena beliau dianggap
menghujat Allah dengan mengatakan bahwa ia adalah anak Allah. Tetapi, ketika diajukan ke wali negeri, Isa Al-Masih
dituduh makar karena mengaku sebagai raja Yahudi. Maka beliaupun mendapat hukuman salib.
Dalam Injil dijelaskan, “Hari itu ialah persiapan Paskah, kira-kira jam 12″. (Yohannes 19:14). Istilah Paskah berasal
dari bahasa Ibrani, dari kata pesah, artinya “melewati”. Upacara ini, seperti dijelaskan dalam kitab Perjanjian Lama,
sebenarnya dilaksanakan sebagai peringatan pembebasan bangsa Israel dari bangsa Mesir, yang ketika itu anak-anak
sulung orang Israel dibunuh, tetapi pintu-pintu rumah orang Ibrani dilewati, karena ambang atas dan kedua tiang pintu
rumah mereka ditoreh dengan darah anak kambing domba.
Sedang, dalam kitab Perjanjian Baru, Yesuslah yang disebut-sebut sebagai anak domba bukit Paskah. Dengan demikian,
menurut keyakinan Kristen, Isa Al-Masih memang harus disalib untuk menebus dosa umatnya sebagai akibat dosa yang
diwariskan Adam dan Hawa. Dengan penyaliban itu, manusia terbebas dari siksaan akibat dosa tersebut. Dalam
perkembangan selanjutnya, gereja menyatakan bahwa Paskah adalah Hari Kebangkitan Yesus. Dalam persiapan Paskah, kira-kira jam 12 siang, Kaisar Romawi Pontius Pilatus memutuskan untuk menyerahkan Isa Al-Masih kepada orang-orang Yahudi untuk disalib di Bukit Golgota (Bukit Tengkorak). Maka Isa Al-Masih dipaksa manggul salib ke Bukit Golgota.
Setelah sampai di Bukit Golgota kira-kira jam tiga sore, berserulah Isa Al-Masih, “Elli, Elli lamma sabakhtani?!”,
yang artinya “Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?!” Hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan besoknya adalah hari Sabat (Sabtu). Bagi umat Yahudi, hari Sabat adalah hari ketujuh, hari yang suci. Tuhan berhenti bekerja pada hari tersebut, sehingga orang Yahudi dilarang bekerja, termasuk melakukan penyaliban. Orang yang bekerja pada hari itu dihukum mati.
Pada saat itu, waktu yang tersisa untuk menyelesaikan pekerjaan penyaliban, sebelum memasuki hari Sabat, tinggal 2,5
jam, karena pergantian waktu menurut tradisi Yahudi adalah terbenamnya matahari, jam 6 sore, bukan jam 12 malam atau
jam 00.00.
Terdesak oleh waktu, dan untuk mempercepat proses kematian Isa Al-Masih dan pengikutnya, orang-orang Yahudi minta para serdadu Romawi mematahkan kaki mereka. Tepat giliran Isa Al-Masih, para serdadu Romawi ternyata tidak mematahkan kakinya, sebab mereka menyangka Isa Al-Masih telah mati. “Tetapi, ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya.”(Yohanes 19:33).
“Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil serdadu dan menanyakan kepadanya apakah benar Yesus sudah mati.”(Markus 15:44).
Berdasarkan catatan sejarah dan tinjauan ilmu pengetahuan, umumnya orang yang disalib baru mengalami kematiannya
minimal dua hari. Dari situ bisa diambil kesimpulan, waktu satu hari (saat itu hari Jumat) belum cukup untuk membuat
Isa Al-Masih meninggal di kayu salib. Tapi, mereka mengira Yesus sudah mati.
Penelaahan saya terhadap ayat-ayat Bible tersebut membuktikan, saat itu Isa Al-Masih belum meninggal. Ia hanya
pingsan. Dan, kondisi pingsan itulah yang dilihat para serdadu sebagai kondisi mati. Pada kejadian tersebut para
serdadu hanya melihat, bukan memeriksa bahwa Yesus telah mati. Lolosnya Nabi Isa dari pematahan kaki merupakan
pertolongan Allah atas hambaNya.
Kronologi peristiwa yang diungkapkan oleh Bible justru menunjukkan, saat itu Isa Al-Masih belum meninggal. Namun,
kebenaran ini justru ditolak oleh umat Kristen demi konsep ketuhanan Yesus yang dirumuskan dalam Konsili Nicea pada
325 Masehi. Konsep ketuhanan itu mengharuskan adanya “proses evolusi ketuhanan Yesus” sebagai berikut : penyaliban,
mati, bangkit atau hidup kembali, duduk di surga di sebelah kanan Allah dan menjadi Tuhan.
Pertanyaan : Anda juga menemukan penjelasan dalam Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa ?
Al-Quran secara gamblang menjelaskan, Nabi Isa memang disalib, tapi beliau tidak mati. “Dan lantaran perkataan mereka
yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Isa putra Maryam rasul Allah itu’. Padahal, sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka…”(Quran Surat An-Nisa :157).
Pertanyaan : Ada pendapat, Isa Al-Masih tidak mati di kayu salib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas
Iskariot alias Yahuda Ashkhariyuti. Benarkah pendapat ini ?
Pendapat seperti itu sulit dipertanggungjawabkan, sebab Al-Quran sama sekali tidak pernah menyebut atau mengisahkan
nama tersebut. Jadi, Isa Al-Masih tidak meninggal di kayu salib. eliau hanya pernah mengalami bahaya penyaliban, namun
akhirnya diselamatkan oleh Allah dengan cara diserupakan kondisinya sebagai orang mati dengan cara pingsan.
Jadi Isa Al-Masih tidak meninggal di salib, melainkan selamat dan tetap hidup bahkan sampai usia lanjut. Hal ini
sesuai dengan keterangan Al-Quran surat Ali Imran ayat 46. “Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam
buaian dan ketika sudah dewasa”.
Kata dewasa, menurut Kamus Bahasa Arab Al-Munjid fil Lughati wal A’lami, artinya seorang yang berusia antara 30 sampai
50 tahun.
Imam Raghih, dalam buku Bible dalam Timbangan, mengartikannya orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut.
Pertanyaan : Dimanakah Isa Al-Masih menjalani kehidupan sampai usia lanjut dan dimakamkan ?
“Dan telah kami jadikan Isa putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi kekuasaan Kami, dan Kami
melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air
bersih yang mengalir.” (Quran Surat Al-Mukminun 23:50).
Dimanakah tempat yang dimaksud oleh ayat ini ? Para ahli tafsir merujuk dataran tinggi di sebuah bukit sebelah barat
Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran. Jadi beliau
hidup dan dimakamkan disana.
Pertanyaan : Mengapa data-data penting itu tidak banyak diungkap ?
Karena ada pihak-pihak tertentu yang berkepentingan dengan soal ini. Hal ini, misalnya, dapat kita cermati dari
fenomena naskah yang terkenal, yaitu Dead Sea Scrolls atau Gulungan Laut Mati, di Gua Qumran, sekitar 10 mil sebelah
timur Jerusalem, yang meyimpan sekitar 800 dokumen yang ditulis sekitar tahun 200 sebelum Masehi sampai 50 Masehi
dalam bahasa Ibrani, Yunani dan Aram (bahasa sehari-hari yang dipakai Nabi Isa). Di antaranya terdapat 127 dokumen
ayat-ayat Bible, juga kitab suci Apokriba (kita yang tidak boleh dibaca umat Kristen). Sejak penemuannya pada tahun
1947 oleh seorang gembala domba Badui, sampai empat dekade berikutnya, banyak rahasia yang disembunyikan oleh kelompok kecil sarjana yang menguasai dokumen tersebut. Namun penyembunyian itu berakhir September 1991, ketika sebuah lembaga penelitian di California, yang menyimpan empat set fotografi koleksi Dead Sea Scrolls, mulai mengizinkan para sarjana yang berkepentingan untuk menelitinya.
Frank M. Cross, editor naskah Dead Sea Scrolls dan seorang pakar bahasa Ibrani dan Barat di Harvard University
memperingatkan bahwa naskah gulungan itu akan membongkar misteri yang aneh di sekitar Al-Kitab, seperti Kitab Tobit,
Sirakh dan Yobel, yang apokrifa atau diragukan keasliannya bagi pemeluk Katolik dan Protestan.
Pertanyaan : Lalu, bagaimana dengan kebangkitan Isa Al-Masih ? Kalau dianggap mati, tentu beliau dikubur ?
Kebangkitan Isa Al-Masih termasuk doktrin utama umat Kristen. Paulus mengatakan, “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan,
sia-sialah kepercayaan kami, dan kamu masih hidup dalam dosamu.”(I Korintus 15:17). Doktrin kebangkitan menegaskan
bahwa, tiga hari setelah kematiannya di kayu salib, Yesus dibangkitkan oleh Tuhan (Yesus meninggal hari Jumat, bangkit
hari Ahad).
Sebenarnya, kita tidak perlu secara panjang lebar membuktikan benar-tidaknya kebangkita Isa Al-Masih. Sebab, seperti
telah dikatakan tadi, Isa Al-Masih tidak meninggal saat disalib. Beliau diselamatkan oleh Allah lewat murid-muridnya.
Disembuhkan dan dikeluarkan dari kuburnya.
Pertanyaan : Jika Nabi Isa telah dikubur, bagaimana bisa dikatakan beliau masih hidup ?
Dalam keadaan pingsan, serdadu Romawi menganggap Nabi Isa telah meninggal. Maka beliau diturunkan dari kayu salib
kemudian dikubur. Tentunya kuburan orang Yahudi tidak seperti kuburan kaum muslimin. Mayat tidak ditanam ke dalam
tanah, melainkan diletakkan di atas batu di dalam liang lahad, terletak di gua ataupun yang sengaja dibangun berbentuk
semacam tempurung dan berpintu.
Kondisi kubur seperti ini memberi dua kemungkinan. Pertama, orang yang dimasukkan ke dalam ruang kubur masih tetap
hidup, karena masih ada ruang untuk bergerak dan bernafas. Kedua, memungkinkan orang lain memasukinya, seperti yang
dilakukan para murid Nabi Isa AS, sehingga terbuka lebar-lebar kesempatan memberi pengobatan sekaligus makanan, sampai
luka-luka Nabi Isa sembuh.
Nah, hilangnya Isa Al-Masih dari kubur itulah yang diyakini oleh pemeluk Kristen sebagai Kebangkitan Yesus (dari
kubur). Namun, untuk lebih meyakinkan kebangkitan itu sendiri perlu telaah kritis. Apalagi, masalah tersebut di
kalangan sarjana-sarjana Kristen sendiri menimbulkan pro dan kontra. Dalam sebuah simposium yang digelar oleh Oregon
State University, Amerika Serikat, Februari 1996, seperti dilaporkan majalah News Week edisi 8 April 1996, doktrin
kebangkitan itu mendapat gugatan-gugatan kritis.
Umat Kristen sendiri terbagi menjadi dua kelompok dalam memahami kebangkitan. Pertama, memahami bahwa kebangkitan dari kubur berarti Isa Al-Masih meninggal kemudian bangkit. Sedangkan yang kedua memahami bahwa yang dimaksud kebangkitan adalah bangkit dari penyaliban, yang berarti Isa Al-Masih belum meninggal saat disalib.
Pertanyaan : Kalau Nabi Isa AS tidak meninggal dan beliau hidup sampai usia lanjut, berarti beliau tidak diangkat
Allah ke langit. Padahal jumhur ulama berpendapat, beliau tidak mati melainkan diangkat Allah ke langit.
Al-Quran secara gamblang menjelaskan, “Ingatlah, tatkala Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya aku akan mewafatkan
engkau dan mengangkat engkau kepadaKu dan membersihkan engkau dari orang-orang kafir, dan akan menjadikan orang-orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu”.(Quran Surat Ali Imran
3:55).
Pertama, Isa Al-Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun akan terkena sunnatullah kematian.
“Setiap nafs (yang berjiwa) akan menghadapi kematian.”(Quran Surat Ali Imran 3:185).
Kedua, Isa Al-Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata
rafa’a seperti yang kita temui dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, “Allah akan mengangkat orang-orang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”. Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (dalam Quran Surat Maryam ayat 57).
Ketiga, ada hadis-hadis Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode ketika Isa akan mengoreksi keislaman bani
Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa. Menyebut Isa Al-Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini,
tidak bisa dijadikan pedoman yang kukuh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta di bawah ini.
Pertama, hadis-hadis tersebut termasuk hadis ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal akidah.
Kedua, walaupun menurut Imam Bukhari sanadnya shahih, karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Quran yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al-Masih wafat, untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi pada jemaah Ahmadiyah Qodian, hadis tersebut lebih baik ditinggalkan saja.
Ketiga, hadis-hadis tersebut bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut Kristen, yaitu Ka’ab Al-Akhbar
dan Wahab bin Munabbih, yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya.
Jadi dari logika saja, bagaimana Isa Al-Masih hidup di langit ? Apakah Tuhan ada di langit ? Langit itu, bagaimanapun
luasnya, berarti masih dalam lingkungan ruang dan waktu, sedangkan Tuhan tidak dibatasi ruang dan waktu. Bagaimana Isa
Al-Masih dengan tubuh jasmaninya hidup di langit yang udaranya di luar kesanggupan paru-paru insani? Atau apakah Isa
Al-Masih disana dalam keadaan rohani saja ? Kalau demikian, kondisi tersebut sama dengan kondisi manusia lainnya yang
telah mati. Mereka hidup dalam alam rohani di luar ukuran dunia fana ini, sehingga tidak perlu dipersoalkan lagi.
Boleh jadi juga orang-orang Kristen dan mungkin sebagian orang Islam ada yang berpendapat bahwa Isa Al-Masih duduk di
kanan Allah itu menyandarkan pandangannya pada ayat Al-Quran yang artinya, “Dan Isa salah seorang yang dekat pada
Allah (minal muqarrabin).”
Kata dekat di sini bukan berarti dekat dalam ukuran ruang dan waktu, tetapi dekat dalam arti rohani. Maksudnya beliau
sangat mulia di sisi Allah karena iman dan takwanya pada Allah. Dan kita jangan sampai keliru menganggap Isa Al-Masih
satu-satunya yang dekat dengan Allah, karena ayat ini menunjukkan bahwa beliau hanyalah salah seorang diantara orang-
orang yang dekat dengan Allah. Jadi, kaum muqarrabin itu jumlahnya banyak sekali. Dan yang sudah tergolong muqarrabin
ialah para nabi dan wali, orang-orang shaleh dan bertakwa kepada Allah.
Sedangkan pendapat sebagian ulama bahwa Isa Al-Masih masih hidup di surga justru digunakan oleh kalangan Kristen untuk
menyatakan orang Islam pun mengakui bahwa Yesus hidup di surga bersama Tuhan. Maka, logika mereka, siapa yang bisa
berdampingan dengan Tuhan kalau bukan Tuhan ?
Jadi, pemahaman itu merasuk ke dalam hati umat Islam. Maka dua doktrin umat Kristen, yaitu kebangkitan, kenaikan dan
ketuhanan Yesus, dengan mudah juga diterima umat Islam.
Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda bahwa Nabi Isa akan kembali ke dunia ?
Kepercayaan bahwa Isa Al-Masih akan kembali ke dunia untuk menjadi hakim atas kesalahan umatnya, adalah kepercayaan
Nasrani yang tertuang dalam Bible, mengacu kembali akan ketidakbenaran konsep kenaikan Isa Al-Masih yang juga
tertolak. “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan mengatakan, yaitu, ‘Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama aku berada di tengah-tengah mereka, tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau pulalah yang menyaksikan segalanya.”(Quran Surat Al-Maidah ayat 117).
Jadi, isi pernyataan Nabi Isa AS dalam ayat Al-Quran tersebut, Pertama, beliau sanggup bersaksi hanya sepanjang yang
beliau ketahui, selama beliau hidup diantara mereka, yaitu Bani Israil. Kedua, beliau diwafatkan Allah. Ketiga,
Allah-lah Penguasa hari akhir zaman, satu-satunya Hakim, sesuai dengan firman Allah dalam Surat At-Tin ayat 8,
“Bukankah Allah itu Hakim seadil-adilnya?”
Pendapat sebagian kalangan umat Islam bahwa Nabi Isa AS yang berada di langit akan turun ke dunia untuk menjadi hakim
di akhir zaman justru dimanfaatkan kalangan Kristen sebagai bahan argumentasi bagi penyimpulan mereka, “Siapa yang
layak jadi hakim kalau bukan Tuhan?”. Kalau umat Islam mengakui Isa Al-Masih sebagai hakim di akhir zaman, berarti
umat Islam meyakini Isa Al-Masih sebagai Tuhan di akhir zaman.
Jadi, menurut saya, umat Islam tidak perlu lagi ragu-ragu, apalagi meyakini doktrin kebangkitan dan kenaikan Isa Al-
Masih. Sebab, sudah jelas, doktrin tersebut bertentangan dengan Islam dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Sumber : Dikutip penuh dari Majalah Alkisah No. 26/19 Desember 2005

Membongkar Tabir Mitos Syekh Siti Jenar


Sebuah buku menarik bertajuk Susuk Malang Melintang (2006) karya Agus Sunyoto diterbitkan untuk meluruskan pandangan keliru tentang ajaran Syekh Siti Jenar — akar aliran Islam kejawen dan tasawuf wahdatul wujud.

Buku yang terdiri dari tujuh jilid tersebut seperti sengaja menghadirkan antitesa untuk menggugurkan pandangan yang kurang pas tentang wali kontroversial itu, termasuk meluruskan kesalahpahaman masyarakat Islam tentang ajaran-ajaran sang wali yang cenderung dianggap sesat, seperti ditulis dalam banyak buku yang terbit sebelumnya.
Salah satu informasi penting yang ditemukan oleh Agus adalah bahwa Syekh Siti Jenar tidak meninggal karena dieksekusi seperti dipersepsikan masyarakat selama ini. Jika temuan Agus itu benar, berarti ada semacam penyimpangan sejarah wali-wali di Nusantara, yang berarti juga penyimpangan sejarah Islam, untuk kepentingan penguasa atau kelompok tertentu.
Berdasar penelitian terhadap sejarah Syekh Siti Jenar dari sekitar 300 pustaka kuno, Agus menyimpulkan bahwa persepsi tentang Syekh Siti Jenar selama ini banyak yang keliru. Temuan-temuan penting tersebut dikemukakan Agus pada acara peluncuran bukunya di Surabaya, belum lama ini.
Jika betul memang ada penyimpangan, atau bahkan penggelapan sejarah, dan temuan Agus itu benar, berarti kehadiran buku Susuk Malang Melintang menjadi sangat penting. Meski belum dapat dianggap menyamai The Da Vinci Code karya Dan Brown dalam mengguncang iman penganut agama tertentu, sebagian masyarakat (Jawa) yang menganut ‘ajaran sesat’ (atau ‘yang disesatkan’) yang diyakini berasal dari Syekh Siti Jenar bisa jadi terperangah setelah membaca buku itu. Begitu juga mereka yang memiliki persepsi keliru tentang sang wali.
Harapan baiknya adalah, keimanan mereka yang ‘sesat’ atau ‘disesatkan’ itu bisa tercerahkan dan kembali ke ajaran Islam yang benar. Dan, inilah manfaat penting buku: tidak hanya memberi pengetahuan tapi juga meluruskan tesis yang salah dan mengubah opini publik menjadi lebih benar. Dalam konteks itu, buku tidak hanya menjadi agen ilmu pengetahuan, tapi juga agen perubahan.
Seperti ditegaskan dalam peluncuran buku itu, tujuan Agus pun jelas, meluruskan stigma jelek Syekh Siti Jenar. Dan, upaya pelurusannya disepakati oleh budayawan Mohammad Sobary, Setyo Yuwono Sudikan, dan KH Agus Ali Masyhuri, yang tampil sebagai pembahas.
Temuan Agus yang juga penting, dan dibeberkan dalam buku itu, adalah bahwa Syekh Siti Jenar ternyata juga tetap menjalankan syariat (hukum dan amal dalam beragama) Islam dan tidak mengajarkan sasahidan atau ajaran yang sesat dan menyesatkan seperti dipersepsikan orang selama ini.
Para pengikut Syekh Siti Jenar, menurut temuan Agus, menganggap persepsi orang tentang wali ke-sembilan tersebut selama ini merupakan kebohongan, bahkan dalam soal tauhid (keimanan) pun, Syekh Siti Jenar tidak menganggap dirinya adalah Tuhan.
Ajaran yang paling populer dari Syek Siti Jenar, yang banyak ditafsirkan secara keliru sehingga berkembangan kesalahan persepsi tentang sang wali, adalah manunggaling kawula-Gusti (kesatuan Tuhan dan manusia). Ajaran ini, menurut Agus, merujuk pada Alquran bahwa Allah SWT ada dimana-mana tanpa dibatasi ruang, gerak, dan waktu. Tuhan selalu ada dalam setiap ruang kosong.
Dengan tesis-tesis anti-tesisnya itu, seperti diakui budayawan Setyo Yuwono Sudikan, berarti Agus Sunyoto telah melakukan semacam dekonstruksi terhadap sosok Syekh Siti Jenar melalui buku. Ia telah melakukan dekonstruksi ketokohan dan ajaran Syekh Siti Jenar.
Jauh sebelum Agus, budayawan sufistik Abdul Hadi WM juga sudah meyakini bahwa Syekh Siti Jenar bukan tokoh yang sesat. Ada penggelapan informasi tentang sang wali oleh penguasa. Syekh Siti Jenar disingkirkan oleh penguasa Demak karena dianggap berbahaya, seperti nasib yang menimpa Hamzah Fansyuri pada masa Kesultanan Aceh. Jadi, bukan karena persoalan ajaran, tapi lebih untuk kepentingan politik-kekuasaan.
Memang begitulan ‘interaksi negatif’ antara penguasa dan tokoh kritis. Dari zaman ke zaman, negara memang telah menguatkan hegemoni terhadap ulama, pujangga, dan tokoh masyarakat yang dianggap kritis dan berbahaya. Jika perlu, mereka disingkirkan, seperti dilakukan oleh penguasa Orde Baru terhadap Mohammad Natsir dan tokoh-tokoh kritis lainnya.
Dengan kekuatan penguasa sebagai panutan dan pemegang pusat informasi, pandangan masyarakat yang umumnya paternalistik pun dapat disesatkan, sehingga karakter sang tokoh benar-benar dihabisi. Di mana-mana, di hampir tiap zaman, penguasa kerap melakukan pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh yang dianggap berbahaya. Tokoh-tokoh yang semestinya dapat diteladani oleh masyarakat, seperti Mohammad Natsir dan Syeh Siti Jenar, diberi stigma negatif agar dilupakan.
Buku karya Agus itu, seperti diakui Mohammad Sobary, juga membuktikan bahwa sejarah tidak pernah selesai dan kebenaran sejarah juga tidak selalu final. Paling tidak, Agus Sunyoto telah menampar wajah para ilmuwan yang selama ini merasa puas dengan sejarah yang sudah ada. Melalui buku yang ditulis dengan kesungguhan dan kerja keras itu, Agus berhasil membongkar tabir mitos yang selama ini melingkupi Syekh Siti Jenar.
(Ahmadun Yosi Herfanda )
Petunjuk
Sumber : www.republika.co.id
Diambil dari : http://irdy74.multiply.com/recipes/item/71

9 Penemuan Muslim Yang Menggoncang Dunia


“Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans langsung kepada Yunani,” ujar Chairman Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban Profesor Salim al-Hassani pemimpin 1001 Penemuan.

Saat ini Penemuan 1001 sedang pameran di Museum Sains London. Hassani mengharapkan pameran tersebut akan menegaskan kembali kontribusi peradaban non-barat, seperti kerajaan muslim yang suatu waktu pernah menutupi Spanyol dan Portugis, Italia selatan dan terbentang seluas daratan China.
Inilah 9 penemuan muslim yang luar biasa:
1. Operasi Bedah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan.
2. Kopi
Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.
3. Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.
4. Universitas
Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita muslim di mana pun di dunia.
5. Aljabar
Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 ‘Kitab al-Jabr Wal-Mugabala’, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘The Book of Reasoning and Balancing’. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.
6. Optik
“Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm,” ujar Hassani. Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.
7. Musik
Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet Arab.
8. Sikat Gigi
Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.
9. Engkol
Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini.
Sumber : mukjizatalquran.com

Area51

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX61IUzN1jqKWHZxuExnvqeXY-dFf4PVzpu_3iqs1uOOsLTWj3bqeojmh_nqPFkO-q6hUfP5-QFDTHBXSUFqL3-Zdz4RTCTnGWbBxPNKJ86xfnBI53YekFreSD567sbXYPOyvuxCUIElYu/s1600/area51main.jpg

Pusat penelitian merupakan tempat para ilmuwan melakukan kegiatan riset yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perangkat pendukung yang dibutuhkan, guna tercapainya sasaran dan tujuan suatu penelitian. Pada umumnya setiap negara maju ataupun sedang berkembang, sangat berkepentingan untuk memiliki suatu pusat penelitian.


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara, juga sangat ditentukan oleh hasil-hasil penelitian yang dikembangkan oleh negara bersangkutan. Seperti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, adalah pusat penelitian yang dimiliki Indonesia .

Di dalam area ini terdapat banyak sekali fasilitas-fasilitas penelitian dalam naungan institusi pemerintah, seperti LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, yang terus meneliti dan mengembangkan iptek dengan tujuan damai.



Keberadaan Area51

http://kentdra.freeiz.com/img/area%2051/area51sign.gif

Dari sekian banyak pusat penelitian yang terkenal di dunia internasional, adalah Area51, merupakan fasilitas pengembangan dan pengujian militer yang sangat rahasia (top secret), yang dioperasikan oleh angkatan Udara Amerika Serikat.

Area51 berlokasi di dalam daerah pelatihan dan pengujian Nevada. Lokasi Area51 berada di Lincoln Country berjarak 115,5 km,
diatas sebuah bekas danau asin yang telah mengering bernama Groom Lake, sebelah utara Las Vegas, dengan luas berkisar 103 km².




Selain dikenal dengan nama Area51, Area51 juga dikenal dengan nama Dreamland, McCartan’s Country, Paradise ranch, Home Base, Watertown Strip, Groom Lake, The box, dan Neverland. Lokasi ini berada di bawah naungan Nevada Test and Training Range, dimiliki oleh United states Departement of Defense dan United States Air Force.

Area51 berbagi perbatasan dengan Negara Bagian Yucca Flats, lebih tepatnya dengan Nevada Test Site. Nevada Test Site (NTS) sendiri adalah lokasi percobaan senjata-senjata nuklir di bawah kuasa US Departement of Energy’s Nuclear Weapon Test.

Anehnya, keberadaan Area51 tercatat pada peta lama NTS, namun, tidak didalam versi barunya. Hal ini mungkin sengaja dilakukan demi menjaga keamanan area tersebut.



Proyek (Black Project) Rahasia Militer USA


http://wapedia.mobi/thumb/9ac5499/en/fixed/470/376/US_Air_Force_U-2_%25282139646280%2529.jpg?format=jpg


Area51 didirikan pada tahun 1955, yang pada awalnya diperuntukkan melakukan pengujian pengembangan pesawat mata-mata Amerika Serikat Seri U-2 yang baru diciptakan. Pesawat U-2 dapat terbang sampai ketinggian 70.000 kaki. Selama operasinya U-2 telah secara bebas terbang di atas wilayah Uni Sovyet, sampai akhirnya satu pesawat U-2 tertembak jatuh pada tahun 1960.

Akhirnya U-2 dicat berwarna hitam pada tahun 1960-an. Sedangkan untuk mengelabui seolah-olah adanya penampakan benda angkasa yang tak dikenal biasa disebut UFO (Unditified Flying Object), beberapa U-2 dicat dengan warna silver mengkilat.



Sejak itu Area51 terus berkembang dan digunakan untuk berbagai pengembangan suatu proyek yang disebut sebagai Proyek Hitam (Black Project), yang terdiri dari pesawat seri Blackbird, seri Stealth Fighter, dan seri Stealth Boomber.
Seri Blackbird merupakan kelanjutan dari seri U-2 yang dimulai tahun 1962 dengan rancangan tipe A-12 dan SR-71. Sebagai contoh, tipe SR-71 memiliki kecepatan jelajah mencapai 3500 km/jam dengan ketinggian efektif jelajah 4830 km.



Seri Stealth Fighter merupakan pesawat tempur siluman pertama yang dirancang pada akhir tahun 1970-an. Pesawat ini sangat baik sekali beroperasi di malam hari. Tipe yang sangat dikenal adalah F-117 Nighthawk.

Seri Stealth atau siluman merupakan suatu ide agar pesawat terbebas dari pantauan radar. Kecepatan jelajah pesawat ini berkisar 1040 km/jam dengan ketinggian yang baik sejauh 2110 km. Prestasi operasinya telah diperlihatkan pada perang teluk dan masih ditugaskan untuk melaksanakan target-target yang telah matang.



http://upintelligence.files.wordpress.com/2010/11/avenger-black-manta-echo.jpg


Seri Stealth Boomber merupakan kelanjutan pesawat siluman dari Seri Stealth Fighter yang telah dikembangkan secara luas. Seri pesawat siluman yang dikenal ini, adalah tipe Black Manta dan B2. Daya jelajah lebih cepat dan lebih susah ditangkap radar dari pada seri Stealth Fighter. Walau pun demikian, strategi penyerangannya masih tergantung pada informasi dari target.

Saat ini, proyek masa depannya ditujukkan untuk mengembangkan teknologi anti radar (Stealth Technology), pesawat pengintai tak berawak (UAVs or unmanned aerial vehicles), dan pesawat tempur (UCAVs, unmanned combat aerial vehicles), memungkinkan dapat menjelajah dengan kecepatan tinggi pada daerah jelajah yang sangat tinggi yang dikenal sebagai “ AURORA ”.

Karena pesawat-pesawat ini tak berawak, maka pesawat ini dipercaya dapat digerakkan dengan kecepatan yang sangat dahsyat.




Dengan kata lain, manusialah yang benar-benar dapat membuat benda angkasa yang tak dikenal itu. Bersamaan dengan itu muncul lagi ide pengembangan pesawat angkasa X-33, yang secara teknologi belum dilakukan pengujian. Akan tetapi, pesawat angkasa X-33 telah diyakini akan menjadi versi Aurora yang bersifat PUTIH (untuk kepentingan kedamaian).


Penyelidikin & Pendapat Berbagai Sumber Seputar Area51


http://sitelife.aviationweek.com/ver1.0/Content/images/store/8/6/a82ab3ef-8d53-458d-86ad-01dff69de2b4.Large.jpg


Bill Sweetman, penulis sekaligus pengamat penerbangan militer, mencoba menyelidiki dan melakukan perkiraan ilmiah seperti apa "pesawat hitam" tersebut. Berikut rangkuman dari catatannya :
“Penduduk di Las Vegas dan sekitarnya mungkin sudah terbiasa melihat pemandangan di angkasa yang ganjil dan mengundang tanya. Apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan Area51 di dekat Groom Lake, Nevada”.
“Begitu pula saat langit Las Vegas diramaikan pesawat Boeing misterius di tahun 2004. Enam pesawat Boeing B737 tanpa identitas terbang memutar ke arah gurun. Penerbangan tak jelas ini bukan hanya sekali. Setiap hari kerja pada pagi hari, pesawat-pesawat tersebut terbang dari sebuah terminal misterius di sisi barat McCarran International Airport”.

http://files.abovetopsecret.com/images/a17.gif

“Pesawat berangkat dan meninggalkan mobil-mobil yang terparkir di area parkir berkapasitas 1.600 mobil. Di pengujung hari, pesawat kembali dan tempat parkir kembali kosong. Begitu setiap hari kecuali akhir pekan. Sementara itu penduduk San Diego merasakan guncangan. Meskipun seperti gempa, jelas insiden ini bukan disebabkan oleh gempa. Tentu saja yang dituding kepada pihak militer pada pesawat rahasia mereka. Namun dengan tegas pihak militer menyangkal. Mereka meyakinkan bahwa insiden tersebut bukan disebabkan oleh salah satu pesawat mereka. Karena itu media pun menyingkirkan kemungkinan adanya sonic boom”.
“Insiden yang membingungkan ini bukanlah hal yang baru. Paling tidak sejak tahun 2003, telah terjadi enam insiden serupa yang membingungkan”.
“Kebingungan sedikit terjawab saat berlangsungnya Farnborough International Airshow di selatan Inggris Juli lalu. Saat itu Frank Cappucio menggelar jumpa pers. Cappucio adalah wakil presiden divisi Skunk Work yang merupakan proyek rahasia Lockheed Martin. Dalam jumpa pers tersebut Cappucio mempertunjukkan film yang ia sebut sebagai video promosi dan menambahkan bahwa film tersebut untuk menunjukkan kepada anak-anak dan keluarga tentang apa yang mereka kerjakan. Dua menit setelah film diputar, tampak sebuah pesawat abu-abu tanpa kokpit yang belum pernah dilihat orang. Pesawat yang menyerupai bomber B-2 tersebut melayang dilatarbelakangi pemandangan bukit dan pegunungan berbatu nan tandus”.

http://sitelife.aviationweek.com/ver1.0/Content/images/store/14/4/3e959cdb-ff52-48a8-a480-b0f0aa79c536.Large.jpg

“Meskipun tidak secara langsung merujuk insiden membingungkan yang terjadi, bisa dibilang semua saling terkait. Paling tidak merupakan tanda yang jelas adanya hubungan antara dunia dirgantara dan militer, yakni program militer rahasia”.
Tak salah lagi, pesawat 737 misterius yang dipertanyakan, mengangkut karyawan ke pusat uji terbang di dekat Groom Lake Nevada. Wilayah yang oleh publik lebih dikenal sebagai Area51 dan lekat dengan "dunia hitam" karena penuh rahasia.
Pesawat berwarna abu-abu dalam video promosi tersebut adalah Polecat (jenis pesawat tempur), generasi berikut stealth unmanned aerial vehicle (UAV). Orang merasa, jumpa pers yang dilakukan Cappuccio berikut film yang diputar adalah cara "licik" untuk mengungkap program yang telah berlangsung selama ini.

http://geopolicraticus.files.wordpress.com/2010/07/bae-taranis1.jpg

Jadi, guncangan "gempa" yang tak jelas asalnya kemungkinan besar adalah sonic booms dari pesawat serbu hipersonik seperti selama ini dicurigai orang. Terutama oleh mereka yang antusias terhadap proyek rahasia dan antusiastik militer.
Program rahasia (terklasifikasi) biasanya dikuak untuk mendukung operasi tempur atau saat teknologinya digunakan program lain. F-117 keluar dari Black Project ketika Perang Irak pertama kali 15 tahun silam. Sejak itu hanya tiga pesawat yang diperkenalkan. Yaitu Polecat dan lainnya adalah pesawat intai Tacit Blue produksi Northrop Grumman yang dijuluki "the Whale".
Pesawat ke tiga adalah pesawat Boeing, Bird of Prey. Pesawat ini teruji untuk strategi siluman, termasuk memperkecil bayangan dan kontras. Isunya bahkan pesawat ini memiliki teknik iluminasi yang memungkinkan pesawat untuk berbaur dengan latar belakangnya.

http://www.bibliotecapleyades.net/imagenes_ciencia/antigravity02.jpg

Meskipun beberapa tahun terakhir program seolah berhenti, kelihatannya proyek berjalan kembali. Paling tidak upaya itu ditunjukkan pesawat yang sudah tidak misteri lagi melalui kegiatan akhir-akhir ini. Kegiatan yang tak terlalu padat ini cukup menunjukkan komunitas Black Project tidak tidur.
Bahkan disinyalir sedang dibangun landasan tambahan, serangkaian hangar baru, dan sejumlah bangunan di Area51. Bukti ini bisa dipantau melalui Google Earth. Alokasi anggaran pemerintah USA yang tak jelas dan tak terlacak juga meningkat. Anggaran semacam ini biasa dianggarkan dan kerap menjadi tanda adanya program rahasia. Peningkatan anggaran berarti peningkatan program rahasia.
Lalu kenapa harus rahasia? Jawabannya sederhana, adalah penting untuk menjaga unsur kejutan dalam teknologi yang dikembangkan, berharap untuk mencegah musuh menciptakan strategi guna melawan teknologi tersebut. Tantangannya adalah untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tanpa mengkhianati keselamatan nasional. Semakin besar dunia hitam, semakin baik kegiatannya tertutup rapat.

http://map.vbgood.com/B2/b2desert.jpg

Baru-baru ini, New York Time akhirnya berhasil membuat laporan mengenai Area51 berdasarkan pengakuan lima mantan karyawannya. Kolonel Hugh Slater (87) merupakan mantan komandan markas Area 51 pada era 1960-an. Edward Lovick (90) adalah mantan pakar yang selama 30 tahun menguji radar untuk pesawat terkenal, termasuk U-2, A-12 OXCART, dan F-117. Sementara Kenneth Collins (80) adalah mantan pilot tes pesawat CIA. Thornton Barnes (72) dan Harry Martin (77) merupakan mantan insinyur proyek khusus Area51 dan yang bertanggung jawab membangun wahana setengah juta galon persedian bulanan bahan bakar untuk pesawat mata-mata.
Collins pernah menerbangkan pesawat paling rahasia keluar dari Area51 dengan kode nama OXCART. Pesawat itu dibuat oleh Lockheed Aircraft Corporation. Saat terbang di atas Utah pesawat mulai melintir dan jatuh ke Bumi. Dia selamat dengan kursi pelontar. Setelah 46 tahun Collins baru diajak melihat kembali pesawatnya yang jatuh pada tahun 2008.
Sedangkan Lovick merupakan ahli fisika yang mengembangkan teknologi siluman. Ia mengatakan tempat itu tidak selalu disebut sebagai Area51. Atasannya pembuat pesawat legendaris, Clarence L Johnson menyebut fasilitas itu sebagai Paradise Ranch bagi orang yang mau meninggalkan keluarganya dan hidup di gurun Nevada yang ganas demi ilmu dan melawan negara jahat.


UFO & Alien

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyjGc-_V38kJNu4Iq39ZUYFTDju1fJB556zVkuMHhezGpW9g545tqtoHQBvBikvxh5EE6y7VzWt6s1-NnB59x8MABF6LS5S8WJUKp3Z0VrS0JBhyphenhyphenE0NeGjWMcM08VrworXP_rxet76Q_Se/s1600/ufo.jpg

Lalu apakah ada UFO di Area51? Selama bertahun-tahun misteri Area51 dibawa pegawainya hingga ke liang lahat. Namun, pengakuan Collins, Lovick, Slater, Barnes dan Martin tampaknya mengecewakan para Watcher.Mengenai mitos perakitan ulang pesawat UFO yang jatuh, Barnes memberikan pencerahan. "Kami melakukan pembangunan ulang banyak teknologi luar, termasuk pesawat tempur jet Soviet MiG”, katanya. Yang pasti, Pesawat MiG jelas–jelas tidak mirip UFO.
Lalu munculnya pesawat mirip piring terbang dari mana? Bentuk OXCART sangat aneh, tebal dan mirip piring. Bentuk seperti itu karena didesain untuk membawa bahan bakar dalam jumlah besar. Pilot pesawat komersial yang melintas di atas Nevada akan melihat OXCART yang berbalut body titanium akan memantulkan sinar matahari. Apalagi dengan kamampuan bergerak cepat seperti peluru, tidak heran jika akan menyangka sebagai piring terbang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuAHPhjybd6eA5-Xw0C9vMOZ13UB9joO7IfDmqRnTN7jJJ8Qn0pHUxLmIAhQsFP9N-6vH48IrlI0KZu7nMiSeGYeOyWmB12ZGQci6bl4lqS-k09J_HPzrxJJV_6BDBZp3TRzecXD0KWLG7/s1600/area51ufo2.jpg


Sejalan dengan penelitian pesawat tempur yang canggih, diperoleh pula data-data tentang adanya kehadiran mahluk angkasa yang menuju Bumi, yang lebih dikenal dengan nama Alien. Akhirnya, sampailah kita pada suatu pertanyaan seberapa besar kemungkinan keberadaan Alien di alam semesta ini. Untuk hal itu, Area51 telah terlibat dalam penyelidikan teknologi Alien.

Berdasarkan isu yang santer dan dipercaya oleh banyak pakar, bahwa tim Area51 telah menemukan dan menyelidiki secara rahasia reruntuhan UFO yang ditemukan di daerah Roswell, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, tahun 1947. Walaupun belum terdapat pembuktian yang jelas, beberapa pakar luar telah menduga bahwa ilmuwan Area51 diklaim memiliki dan merawat satu mahluk Alien di suatu tempat yang sangat rahasia.



http://kentdra.freeiz.com/img/area%2051/area_51.jpg


Klaim tersebut diperkuat dengan pengakuan Bob Lazar seorang fisikawan, pada tahun 1989, bahwa dia telah bekerja disalah satu tempat penelitian yang berada pada daerah selatan Area51 dan mengklaim, bahwa Area51 telah melakukan pengujian pesawat terbang yang luar biasa canggihnya dan juga telah melakukan komunikasi dengan Alien.


Keberadaan Alien di Area51 ini menimbulkan suatu teori konspirasi yang merupakan hasil pengumpulan data dari reruntuhan pesawat Alien yang jatuh di Roswell dan pengakuan Bob Lazar pernah terlibat pada kegiatan tersebut, seperti pertemuan atau kontak dengan keadaan di angkasa dengan menggunakan peralatan secukupnya, pengembangan senjata berenergi sangat tinggi dan kegiatan-kegiatan yang secara luas di seluruh dunia.




Berdasarkan isu yang beredar kegiatan teori konspirasi ini dilakukan di Danau Groom yang berada di sekitar lokasi Area51. Namun, sampai sejauh ini belum ada suatu penjelasan ilmiah yang gamblang dalam menjelaskan keberadaan Alien yang sesungguhnya. Usaha yang bisa dilakukan, adalah mengumpulkan data berupa laporan dan foto UFO hasil jepretan amatir.



Sumber : misteridunia.wordpress.com, kentdra.freeiz.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK