Selamat Datang di Blognya Wong Dezzo

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Mohon Maaf Jika Anda Merasa Tidak Nyaman

Masih Dalam Proses Pembaharuan.

Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

Kesalahan hanya membuatmu dewasa

Kesalahan hanya membuatmu dewasa. Senyuman mampu meringankan luka. Sahabat akan selalu ada di saat kamu membutuhkannya. Ketika hidup memberi kata TIDAK atas apa yg kamu inginkan, percayalah, Tuhan selalu memberi kata YA atas apa yg kamu butuhkan. Tdk ada org yg dpt menyakitimu, kecuali mereka yg benar2 kau peduli, atau mereka yg tdk benar2 peduli padamu. Setiap masalah pasti bisa dibicarakan. Beda itu wajar asal jgn saling menyakiti. Mari bersama rasakan DAMAI. Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan. Sahabat tak akan menghilang saat masalah datang, tapi menggandeng tanganmu dan menghadapinya bersama-sama. Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok. Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman. Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat. Air mata tak selalu menunjukkan kesedihan, terkadang karena kita tertawa bahagia bersama sahabat terbaik kita. Sahabat slalu ada untukmu, ketika kamu punya masalah. Bahkan terkadang memberi saran yg bodoh hanya tuk lihat kamu tertawa. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Begitu juga untuk mengakhiri. Org yg pantas kamu tangisi tdk akan membuatmu menangis, & org yg membuatmu menangis tdk pantas kamu tangisi. Sahabat adalah dia yg tahu kekuranganmu, tapi menunjukkan kelebihanmu. Dia yg tahu ketakutanmu, tapi menunjukkan keberanianmu. Ketika keadaan mengharuskan untuk menangis, tak usah berpura, menangislah. Tak semua air mata berarti lemah. Mereka yang terus hidup penuh dengan kekerasan hati akan membawa kedalam kehidupan yang tidak mensejahterakan.
Jgn hitung brp kali org menyakiti & meninggalkanmu, tp brp kali kau menyakiti Tuhan & Ia tdk prnh meninggalkanmu Sahabat adalah mereka yg tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.

Bukti Kasih Sayang Allah


Bismillahirrohmanirrohim….
Tanbihun - Bukti kasih sayang tak harus sesuai  dengan apa yang manusia harapkan, karena disetiap keinginan juga harapan selalu ada hawa nafsu yang ada disitu. Begitu juga dengan kasih sayang Allah, ketika manusia dihinggapi keputus- asaan ia bahkan tidak tahu apa sebenarnya yang dikehendaki oleh kemauan hati, tak jarang membuat pikiran seolah tumpul hingga tidak mampu berbuat apa-apa kecuali kegalauan yang buntu.
Tahukah? Bahwa kasih sayang Allah sebenarnya sedang memproses gegundahan hati yang seperti itu, guna mendapat predikat kependekaran dalam hal keimanan? Buktinya apa?
Coba kita tanyakan dan ingat-ingat kembali dalam do’a harian yang biasa kita lantunkan, do’a apa saja yang kita panjatkan?

اَللّٰهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

““Ya Allah! berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari adzab Neraka.” (HR. Al-Bukhari-Muslim)
Bukankah do’a ini yang selalu dipanjatkan?
Atau pun yang ini?

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

““Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar dimasukkan
ke dalam Surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka. ” (HR. Abu Dawud-Ibnu Majah-Ibnu Khuzaimah)
Ketika kita minta kepada Allah, supaya diberikan kebaikan didunia jangan pernah beranggapan bahwa kebaikan dunia itu hanya yang enak-enak saja. Karena mustahil itu terjadi, bukankah kata kebaikan disini bermakna terhindar dari fitnah-fitnah dunia?
Juga kebaikan diakhirat nanti. Allah akan menunjukkan kasih sayangNya untuk memberikan kebaikan diakhirat dengan berupa ujian, dan tentunya itu dalam pandangan yang manusiawi sangatlah tidak meng-enakkan. Karena disitu kita disuguhi berbagai macam gempuran batu ujian yang tidak lain maksud Allah adalah sebagai jalan meningkatkan keimanan hambaNya.
Sayangnya ketika kita mendapati cobaan yang tidak menentramkan dihati atau bahkan sampai membawa kearah frustasi kita lupa dengan komitmen do’a yang senantiasa kita panjatkan. Tak jarang diantara kita seolah merasa tidak mendapati lembutnya kasih sayang dari Tuhan yang maha lembut, dan parahnya lagi sampai beranggapan Tuhan tidak adil. Na’udzubillah.
Sebagai ibroh, bukti kasih sayang Allah mengambil sesuatu yang teramat kita kasihi, sudah disuri tauladankan oleh beliau Rasul.
Ketika air mata Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menetes menangisi gugurnya para syuhada’, Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallaahu anhu bertanya: “Wahai Rasulullah, Anda menangis?” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Ini adalah rasa kasih sayang yang Allah Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (HR. Al-Bukhari)
Dan ketika air mata Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf Radhiallaahu anhu bertanya kepada beliau: “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR. Al-Bukhari)
Saudaraku, pada hakikatnya kita tidak punya apa-apa didunia ini, tapi kita sering merasa kehilangan dengan sesuatu yang tidak kita punyai. Kita sering merasa didholimi oleh keadaan, tahukan sebenarnya kita sendiri yang mendholimi keadaan itu sendiri dengan tidak relanya kita akan keadaan itu.
Sungguh, dosa… dosa… ya, dosa lah yang memporak-porandakan kehiduan kita. Karena janji Allah pasti akan datang kepada para pendosa, demikian juga janji Allah akan datang kepada mereka yang sudah bersusah payah menghindar dari dosa.
Kasih sayang Allah akan turun kepada mereka yang diberi kejayaan berupa harta namun ia lalai, hingga Allah mengambilnya kembali, agar mereka sadar “hartaku melalaikanku, kemudahan fasilitasku melalaikan ibadahku, sibuk kerjaku melalaikan taqarrubku, nafsu syahwatku melalaikanku tentang nikmatnya dzikir”.
Kasih sayang Allah akan turun kepada mereka yang terpedaya fitnah wanita atau pun pria. Ia (Allah) akan mengambil semua apa-apa yang menyebabkan mereka terpedaya, demi kembali kerengkuhanNya. Meskipun kasih sayang itu terwujud dari sesuatu yang berat untuk dihadapi.
Kalau kita benar-benar sadar, kita akan merasakan kalau Allah sudah menunjukkan sebuah jalan baru, yang lebih bersih juga begitu indah dibelahan bumiNya untuk menuntun kita kembali kejalanNya, melalui jalan kinsyafan juga pertaubatan.
Inilah hakikat sebenarnya dari do’a yang senantiasa kita lafadzkan.
Wallahu’alam.

Petaka bagi Orang Rakus



Tersebutlah dalam kisah bahwa pada zaman Nabi Isa as, ada seorang laki-laki yang ingin sekali menjadi sahabat beliau. Suatu hari, ia menemui Nabi Isa as, dan berkata, “wahai Isa, ingin sekali aku bersahabat denganmu kemanapun kau pergi.” Nabi Isa mengijinkannya, “Baiklah jika demikian.”

Suatu hari, hari kedua sahabat tersebut berjalan di tepi sebuah sungai. Karena lapar, mereka beristirahat dan membuka perbekalan berupa tiga potong roti. Nabi Isa as.
mengambil satu potong, lelaki itu juga mengambil satu potong. Masih tersisa satu potong lagi. Ketika Nabi Isa as. pergi ke sungai, dan kemudian kembali, roti yang tinggal sepotong tadi sudah tidak ada. Nabi Isa as. bertanya pada sahabatnya, “Wahai sahabatku, sebenarnya siapa yang telah mengambil sepotong roti ? sahabatnya menjawab, “Aku tak tahu.”

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Setelah jauh berjalan, mereka bertemu sungai lagi. Nabi Isa as. memegang erat tangan sahabatnya itu, menariknya untuk menyeberang. Nabi Isa as. berkata, “Wahai sahabatku, sebenarnya siapa yang mengambil roti itu?” lelaki itu tetap menjawab, “Aku tak tahu.”


Sampailah dua sahabat itu di sebuah hutan. Saat mereka duduk-duduk beristirahat, Nabi Isa as. menemukan sejumlah perhiasan. Kemudian Nabi Isa as. membaginya menjadi tiga bagian, ia berkata, “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedangkan yang satu lagi untuk orang yang mengambil roti.” Dengan cepat sahabat itu berkata, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa pun berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.” Lalu keduanya berpisah.


Laki-laki itu sangat girang. Kemudian datanglah dua orang yang akan merampok perhiasan itu. Saat perampok itu ingin membunuhnya, laki-laki itu berkata, “Lebih baik perhiasan ini kita bagi tiga saja.” Dua perampok itu pun setuju, lalu menyuruh salah seorang untuk membeli makanan ke pasar.


Muncullah keinginan orang yang pergi ke pasar untuk menguasai seluruh perhiasan itu. Ia berkata dalam 
hati, “Untuk apa perhiasan itu dibagi tiga, lebih baik untuk aku semua, makanan itu aku racuni agar mereka berdua mati.” Sementara itu dua orang yang menunggu di hutan pun berpikiran sama. Salah satu dari mereka berkata, “Lebih baik, saat ia datang membawa makanan, kita bunuh saja. Dan harta itu menjadi milik kita berdua.”


Dua orang tadi bersepakat. Kemudian saat orang yang membawa makanan itu datang, mereka membunuhnya. Keduanya sangat senang mendapat bagian yang lebih banyak dari yang seharusnya. Kemudian mereka memakan makanan yang telah diberi racun. Keduanya pun mati.


Ketika Nabi Isa as. berjalan kembali melintasi hutan tsb dan melihat tiga mayat yang sudah mati di sekitar perhiasan itu, maka ia berkata, “Inilah contohnya dunia. Maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”

Bila Al-Qur'an Berbicara



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...


Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya 
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa 
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan 
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian 
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia 
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya 
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui 
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

INFORMASI PENERBANGAN GRATIS AL-JENAZAH AIRLINES LAYANAN PENUH 24 JAM



Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini ia
ibarat penerbangan ke sebuah negara.

Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam
brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur'an dan
Al-Hadist.

Dimana penerbangan bukannya dengan Garuda
Airlines, Singapore Airlines, atau American
Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.



Dimana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg,
tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang.

Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau
setaraf dengannya, akan tetapi kain kafan putih.

Dimana pewanginya bukan Channel atau Polo,
tetapi air biasa yang suci.

Dimana passport kita bukan Indonesia , British
atau American, tetapi Al-Islam.

Dimana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan,
tetapi 'Laailaahaillallah'

Dimana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi
Izrail dan lain-lain.

Dimana servisnya bukan lagi kelas business atau
ekonomi, tetapi sekedar kain yang diwangikan.

Dimana tujuan mendarat bukannya Bandara
Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah
International, tetapi tanah pekuburan.

Dimana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber
AC dan permadani, tetapi ruang 2x1 meter, gelap
gulita.

Dimana pegawai imigrasi adalah Munkar dan Nakir,
mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan
yang diidamkan.

Dimana tidak perlu satpam dan alat detector.

Dimana lapangan terbang transitnya adalah Al
Barzah

Dimana tujuan terakhir apakah Syurga yang
mengalir sungai di bawahnya atau Neraka Jahannam.

Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom,
karena itu tak perlu bimbang.

Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu
tidak perlu merisaukan masalah alergi atau halal
haram makanan.

Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan
ini senantiasa tepat waktunya, ia berangkat dan tiba
tepat pada masanya.

Jangan pikirkan tentang hiburan dalam
penerbangan, anda telah hilang selera bersuka ria.

Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ianya
telah siap di booking sejak anda ditiupkan ruh di
dalam rahim ibu.

YA! BERITA BAIK!! Jangan bimbangkan siapa yang
duduk di sebelah anda.

Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan
ini.

Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan
sekiranya anda bisa!

Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa
'Pemberitahuan' .

Cuma perlu ingat!! Nama anda telah tertulis
dalam tiket untuk Penerbangan. ...

Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa
Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan
selamat jalan.

Tetapi Innalillaahi Wa Inna ilaihi Raaji'uun... .

Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.

ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?

'Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat
kematian. Karena dengan kecerdasannya dia akan
mempersiapkan segala perbekalan untuk
menghadapinya. '

ASTAGHFIRULLAH 3X, semoga ALLAH SWT mengampuni
kita beserta keluarga... Amiin WALLAHU A'LAM

Catatan:

Penerbangan ini berlaku untuk segala
umur...tanpa kecuali, maka perbekalan lebih baik
dipersiapkan sejak dini.....sangat tidak bijak dan
tidak cerdas bagi yang menunda-nunda mempersiapkan
perbekalannya.

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:

1. Keluarga

2. Hartanya

3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal
Bersamanya yaitu;

1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali

2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Maka ketika Roh Meninggalkan
Jasad...Terdengarla h Suara Dari Langit Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau
Dunia Yang Meninggalkanmu

Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan,
Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu

Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia
Yang Telah Menumpukmu

Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia
Yang Telah Menguburmu."

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. ..
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan
Anak Si Fulan...

Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini
Terkulai Lemah

Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini
Bungkam Tak Bersuara

Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa
Kini Tuli Dari Seribu Bahasa

Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia,
Mengapa Kini Raib Tak Bersuara."

Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit
Terdengar Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan

Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan
Ridha

Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka
Allah ."

"Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan
Nun Jauh Tanpa Bekal

Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan
Kembali Selamanya

Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang
Penuh Pertanyaan."

Ketika Mayat Diusung.... Terdengar Dari Langit
Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan

Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat

Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan
Taat."

Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ...Terdengar Dari
Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau
Lihat Hasilnya Di Akhirat

Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik

Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."

Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang
Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit, "Wahai
Fulan Anak Si Fulan...

Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang
Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap
Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau
Menangis

Dahulu Kau Bergembira, Kini Dalam Perutku Kau
Berduka

Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau
Bungkam Seribu Bahasa."

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya
Sendirian... . Allah Berkata Kepadanya, "Wahai
Hamba-Ku.... .

Kini Kau Tinggal Seorang Diri

Tiada Teman Dan Tiada Kerabat

Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..

Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri

Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar
Perintahku

Hari Ini,....

Akan Kutunjukan Kepadamu

Kasih Sayang-Ku

Yang Akan Takjub Seisi Alam

Aku Akan Menyayangimu

Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada
Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman,
"Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu

Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya

Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku

Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"

Nasehat Imam Al-Ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah"Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.



Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "Masa Lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.


Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.


Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "Memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.


Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "Meninggalkan Sholat". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah Lidah Manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Pelajaran dari Seekor Keledai



Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara si petani, sang pemiliknya, memikirkan apa yang harus dilakukannya.Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna
menolong si keledai. Ia mengajak tetangganya untuk membantu-nya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
 
Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi kemudian, ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan
itu, namun si keledai juga terus menguncangkan badannya dan kemudian melangkah naik. Si keledai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan kemudian melarikan diri.
 
Renungan:
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan dan masalah) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik.

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut



“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.

Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Allahumma Amin..

Perkelahian Yang Menyebabkan Masuk Neraka


Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    Wednesday, 26 October 2011

Berkata Ahnaf bin Qeis ra: Aku berangkat (dengan pedang terhunus) untuk menolong seseorang, lalu kutemu Abu Bakrah ra berkata: kau akan kemana?, kujawab: ingin menolong pria itu..!, maka berkata Abu Bakrah ra: Pulanglah..!, aku mendengar Rasul saw bersabda: “Jika berkelahi dua kelompok muslimin dengan senjata mereka, maka yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka”. Lalu kubertanya: Wahai Rasulullah (SAW), aku mengerti kalau yang membunuh masuk neraka, tapi apa salahnya yang dibunuh (masuk neraka pula)?, sabda Rasul SAW: “Karena sebelum ia terbunuh ia sudah siap (menghunus pedang) untuk membunuh temannya itu”(Shahih Bukhari)


Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan hidayah kepada hamba-hamba-Nya, Yang Maha menenangkan jiwa dengan mengingat dan menyebut nama-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
( الرعد : 28 )

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. ( QS. Ar Ra’d : 28 )

Jika banyak orang yang tidak mengingat Allah, maka akan semakin banyak pula hati yang tidak merasa tenang, sehingga semakin banyak terjadi keributan, semakin banyak terjadi tawuran, semakin banyak terjadi perkelahian dan perselisihan karena sedikit dalam mengingat Allah subhanahu wata’ala. Kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah makhluk yang paling berani namun beliau juga adalah makhluk yang paling berlemah lembut, baik kepada teman atau kepada musuh sekalipun, bahkan kepada hewan dan tumbuhan. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, yaitu hadits yang kita baca tadi dimana ketika Ahnaf bin Kais RA menghunus senjatanya, kemudian Abu Bakrah bertanya kepadanya akan pergi kemana dia, maka ia menjawab bahwa ia akan pergi untuk membantu temannya yang sedang dalam permasalahan (perkelahian), maka Abu Bakrah berkata :  

“pulanglah engkau dan janganlah kau mengikuti mereka, karena aku telah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika dua orang atau dua kelompok muslim saling beradu dengan senjata, maka yang terbunuh dan yang membunuh keduanya sama-sama akan masuk neraka, kemudian aku berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “ Wahai Rasulullah, orang yang membunuh wajar jika masuk neraka namun bagaimana dengan yang dibunuh?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “karena orang yang telah dibunuh itu jika tidak dibunuh maka ia juga akan berusaha untuk membunuh lawannya”. Maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya sama-sama di dalam neraka, oleh karena itu jangan memilih kedua-duanya. Jika melihat ada perkelahian maka segera mundur dan laporkan pada aparat keamanan yang berwenang, tetapi jika kedatanganmu dalam perkelahian itu akan meredam dan menghentikan perkelahian tersebut maka datangilah, namun jika tidak demikian maka jangan pula ikut menyaksikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

 “Janganlah seseorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada saudaranya, karena sesungguhnya kalian tidak tau bisa jadi syaithan merenggut (nyawanya) melalui tangannya sehingga mengakibatkannya masuk ke lubang api neraka”

Maka janganlah seeorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada muslim yang lain, karena terkadang tanpa disadari syaithan akan membimbing tangannya sehingga ia melukainya atau bahkan membunuhnya, sehingga hal itu menjatuhkannya ke dalam api neraka. Sehingga diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah melarang untuk menghunuskan pedang atau mengeluarkan anak panah dari busurnya di masjid-masjid atau di pasar karena khawatir akan melukai orang lain, seperti itulah perhatian Rasulullah dalam menjaga kedamaian. Maka kita sesama muslim janganlah saling hantam satu sama lain karena musuh-musuh kita akan mentertawakannya. Dan sebagai warga yang baik, tidaklah salah jika membela temannya yang terdhalimi, namun cara membelanya lah yang perlu kita benahi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hakikat kehidupan ini adalah kematian dan sesudahnya, dan hakikat orang yang paling berani adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya, dan orang yang selalu bersabar dan bersabar dialah orang yang paling berbahaya jika ia telah marah, karena jika ia adalah seorang yang sabar maka Allah akan turut marah dengan kemarahannya, dan jika Allah telah murka maka tidak akan ada yang bisa menahan kemurkaan itu. Dijelaskan oleh para salafusshalih bahwa api neraka bukanlah tempat kemurkaan Allah, karena api neraka yang begitu dahsyat itu pun tidak akan mampu menampung kemurkaan Allah subhanahu wata’ala bahkan ia akan hancur dan lebur jika ia menampung kemurkaan Allah yang hakiki, namun neraka hanyalah tempat untuk hamba-hamba Allah yang dimurkai. Maka dalam kehidupan ini kita harus melewati banyak pintu ibadah, adapun salah satu pintu ibadah yang sangat mulia adalah berbakti kepada orang tua. Diriwayatkan dalam kitab Adabul Mufrad oleh Al Imam Al Bukhari bahwa seseorang datang kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RadhiyaAllahu ‘anhuma dan mengadukan bahwa ia telah banyak berbuat dosa dan kesalahan, maka ia bertanya apakah yang dapat ia lakukan sebagai penghapus dosa-dosa itu, kemudian sayyidina Abdullah bin Abbas Ra berkata: “apakah ibumu masih hidup”?, namun ternyata ibunya telah wafat, maka sayyidina Abdullah bin Abbas berkata : “perbanyaklah bertobat dan berdoa kepada Allah”, maka setelah orang itu pergi, seseorang bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RA akan pertanyaan beliau tentang ibu orang tadi, apa kaitannya antara dosanya dengan ibunya, maka sayyidina Abdullah bin Abbas RA berkata : “tidak aku temukan amalan yang lebih cepat mengakibatkan seseorang untuk mendapat ridha Allah dan pengampunan-Nya kecuali berbakti kepada orang tua”. Dijelaskan oleh sayyidina Abdullah Ibn Abbas RA bahwa jika seseorang mempunyai kedua orang tua maka ia telah mempunyai dua pintu sorga, dan jika kedua orang tua itu ridha kepadanya maka kedua pintu sorga itu terbuka untuknya, namun jika salah satu dari keduanya murka kepadanya maka kedua pintu sorga itu tidak akan dibuka oleh Allah bahkan Allah akan murka dan kemurkaan itu tidak akan hilang jika orang tua tetap murka. Diriwayatkan pula dari sayyidina Abdullah bin Abbas RA, bahwa ketika kedua orang tua atau salah satunya menangis sedih atau kecewa karena perbuatan anaknya, maka di saat seperti itu Allah subhanahu wata’ala sangat murka. Diriwayatkan dalam Adabul Mufrad bahwa ketika salah seorang sahabat bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Umar RA tentang bagaimana agar cepat masuk sorga, maka sayyidina Abdullah bin Umar RA menjawab yaitu dengan berlemah lembut kepada ibu, dan memberikan apa yang ia sukai, itulah cara agar masuk sorga dengan mudah.

4 Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit


Tak perlu Anda bersedih dalam sakit karena itu adalah ujian dalam ibadah Anda. Salah satu bukti kasih sayang-NYA adalah, Tuhan mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit. Berikut adalah penjelasannya;

“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :


"Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya."
Allah memerintahkan :

1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. MAlaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa2nya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : "Ya Allah mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab : “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa2 tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini , maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”

SURAH AL-IKHLAS...sampaikanlah...

Keberkahan dan Keutamaan (Fadhillah) surah al-ikhlas
======================================================
*Ketika Memulakan Kerja*

Bacalah ayat ini sebelum anda memulakan apa-apa saja kerja kerana

dengan bacaan ini akan keluarlah iblis dan syaitan yang berada didalam

tubuh kita dan juga di sekeliling kita, mereka akan berlari keluar

umpama cacing kepanasan.
======================================================
*Sebelum Masuk Ke Rumah*
Sebelum anda masuk rumah, bacalah surah Al-Ikhlas (sebanyak 3 kali.

Masuklah rumah dengan kaki kanan dan dengan membaca bismillah. Berilah

salam kepada anggota rumah dan sekiranya tiada orang di rumah berilah

salam kerana malaikat rumah akan menyahut.

Amalkanlah bersolat kerana salam pertama (ianya wajib) yang diucapkan

pada akhir solat akan membantu kita menjawab persoalan kubur. Apabila

malaikat memberi salam, seorang yang jarang bersolat akan sukar

menjawab salam tersebut. Tetapi bagi mereka yang kerap bersolat,

amalan daripada salam yang diucap di akhir solat akan menolongnya

menjawab salam malaikat itu.
==================================================

*Ketika Sakit*

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud: Barangsiapa membaca surah

Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak

akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan

kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka

melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. Demikian

diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby).
=====================================================
*Khatam al-Quran*

Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya:

Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur'an dalam jangka masa

dua-tiga minit? Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah

Saiyidina Ummar telah mengatakan bahawa ianya mustahil untuk mengatam

Qur'an dalam begitu cepat.

Kemudiannya Saiyyidina Ali mengangkat tangannya. Saiyidina Ummar

bersuara kepada Saiyidina Ali bahawa Saiyidina Ali (yang sedang kecil

pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Saiyidina

Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali. Rasulullah SAW menjawab dengan

mengatakan bahawa Saiyidina Ali betul.

Membaca surah Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan

membaca 10 jus kitab Al-Quran. Lalu dengan membaca surah Al-Ikhlas

sebanyak tiga kali qatamlah Quran kerana ianya sama dengan membaca 30

jus Al-Quran.
===================================================
*Pahala Membacanya*

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Ketika

saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy

di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi

ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat

padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang Sahara

itu seluas dari timur hingga ke barat.

Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana

kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca

surah tersebut maka berkata mereka: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya

pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca

surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan.

Sabda Rasulullah SAW lagi: Demi Allah yang jiwaku ditanganNya,

sesungguhnya Qul Huwallahu Ahadu itu tertulis di sayap malaikat

Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayap malaikat Mikail

a..s, Lamyalid walam yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s,

Walam yakullahu kufuwan ahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil

a..s.

Nota

Sampaikanlah ilmu ini kepada kawan2 yang lain. Sepertimana sabda

Rasulullah SAW: 'Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat'.

Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara

yang akan dibawanya bersama: (1) Sedekah/amal jariahnya, (2) Doa

anak-anaknya yang soleh dan (3) Ilmu yang bermanfaat yang

disampaikannya kepada orang lain.

.Wallahu a'lam

KISAH BUMI DAN LANGIT

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain."

Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."
Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."

Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"

Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj.

Kisah Rosulullah SAW dengan Gadis Kecil Yatim

Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah usang.
Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : "Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?" Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : "Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?"
Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: "Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Aisyah menjadi ibumu…. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?"
Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa ia tidak bisa berkata sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandengan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutra itu.
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semua memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan makanan, juga uang saku untuk hari raya. Lalu ia diantar keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya :
"Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?"
Sambil menunjukkan gaun baru dan uang sakunya gadis kecil itu menjawab :
"Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya."
Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghias inya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga."

Frankfurt am Main, 18 Oktober 2006
vitasarasi at yahoo dot com
Judul Asli "Wie der Prophet ein waises Maedchen zum Fest gluecklich machte", diterjemahkan dari buku "Ich erlerne meine Religion: Die fuenf Saeulen des Islam", Asim dan Muerside Uysal, terjemahan dalam bahasa Jerman oleh Marianne Zaric, Istanbul.