Bahwa
Nabi Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai sekarang masih
diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat
muslimin Islam tradisional di Indonesia.Kisah-kisah tentang Nabi Khidir terus menarik perhatian semua orang karena keunikannya.
Berikut ini di tuturkan kisah asal mula Nabi Khidir bisa berumur panjang, walau semua itu tidak lepas dari kehendak Allah SWt.
Kisah ini diriwayatkan ole Ats-tsa labi dari imam Ali, yang bermula dari Raja Iskandar
Zulkarnain yang disebut The Great Alexander (Iskandar yang agung). Sebutan The Great Alexander kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukkan dunia barat dan timur.Beliau disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya.Walau demikian, posisi ini tidak menjadikan beliau sombong, beliau adalah salah seorang raja yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Zulkarnain yang disebut The Great Alexander (Iskandar yang agung). Sebutan The Great Alexander kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukkan dunia barat dan timur.Beliau disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya.Walau demikian, posisi ini tidak menjadikan beliau sombong, beliau adalah salah seorang raja yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Suatu
ketika raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan di atas bumi
menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum
Columbus menemukan benua Amerika
pada tahun 1492 pada saat itu anggapan orang bumi itu tidak bulat).
Allah mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rafa’il untuk mendampingi
Raja Iskandar Zulkarnain.
Di
tengah perjalanan mereka berbincang-bincang dan raja Iskandar
Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il : “wahai malaikat Rafa’il
ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit.” Malaikat
Rafa’il berkata:”ibadah para malaikat di langit di antaranya ada yang
berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya. Ada yang sujud tidak
mengangkat kepala selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak
mengangkat kepala selama-lamanya.” Mendengar keterangan ini Raja
termenung. Dalam benaknya timbul keinginan bisa melakukan hal yang sama
seperti malaikat. Niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah.
Lalu malaikat Rafa’il berkata: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan
sumber air di bumi, namanya Ainul hayat yang artinya sumber air hidup,
maka barang siapa yang meminumnya seteguk,maka tidak akan mati sampai
hari kiamat atau sehingga ia memohon kepada Allah agar supaya
dimatikan.”
Kemudian
raja bertanya kepada malikat Rafa’il:” apakah kau tahu dimana tempat
ainul hayat itu.” Malaikat rafa’il menjawab: “ Bahwa sesungguhnya Ainul
hayat itu berada di bumi yang gelap.”Setelah raja mendengar keterangan
dari malaikat Rafa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan
alim ulama pada zaman itu. Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul
hayat itu tetapi mereka menjawab: kita tidak tahu kabarnya, namun ada
seorang yang alim di antara mereka menjawab :” sesungguhnya aku pernah
membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya
Allah meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap.” Dimanakah tempat
bumi yang gelap itu ? Tanya raja. Dan dijawab, yaitu di tempat keluarnya
matahari.
Kemudian
raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya
kepada sahabatnya: “ kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu
gelap? Dan sahabat menjawab, yaitu kuda betina yang perawan. Kemudian
raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja
memilih di antara tentaranya yang sebanyak 6000 orang dipilih yang
cendekiawan dan yang ahli mencambuk.
Di
antara mereka adalah Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya.
Setelah menempuh perjalanan jauh maka mereka jumpai dalam
perjalanan,bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.
Kemudian mereka tidak berhenti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun,
sehingga sampai di tepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu
seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam.
Kemudian
seorang yang sangat cendekiawan mencegah raja masuk ke tempat gelap itu
dan tentara-tentaranya berkata kepada raja. “ Wahai raja, sesungguhnya
raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini karena
tempat ini gelap dan berbahaya “. Raja berkata : “Kita harus
memasukinya, tidak boleh tidak “. Kemudian raja hendak masuk, maka
mereka semua membiarkannya siapakah yang berani membantah perintah
maharaja yang disegani dunia barat dan dunia timur. Kemudian raja
berkata kepada pasukannya : “ Diamlah, kalian di tempat ini selama 12
tahun, jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu maka
kita pulang bersama, jika aku tidak datang selama 12 tahun maka
pulanglah kembali ke negeri kalian.
Kemudian
raja berkata kepada Malaikat Rifail : “ Apabila kita melewati tempat
yang gelap ini apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ? “. “ Tidak
bisa kelihatan “ , jawab Malaikat Rifail : “ Akan tetapi aku memberimu
sebuah mutiara, jika mutiara itu ke atas bumi maka mutiara tersebut
dapat menjerit dengan suara yang keras dengan demikian maka teman-teman
kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian” . Kemudian Raja
Zulkarnain masuk ke tempat tersebut dengan didampingi oleh Nabi Khidir.
Disaat mereka jalan Allah memberikan wahyu kepada Nabi khidir As, “
Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan
Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu “. Setelah Nabi Khidir menerima
wahyu tersebut kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya : “
Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian
meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian “.
Lalu
beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang maka didapatilah oleh
beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun
dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun dari
kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “ Ainul
Hayat “ ( sumber air hidup ) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum
sumber air hidup tersebut maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis
dibanding madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut
terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain sedangkan raja tidak pernah tahu
apa yang terjadi pada Nabi Khidir As yaitu pada saat Nabi Khidir
melihat Ainul Hayat dan mandi.
Raja
Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40
hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat maka terlihat oleh
Raja, bumi yang berpasir merah dan terdenganr oleh Raja suara gemericik
di bawah kaki kuda. Kenudian Raja berkata kepada Malaikat Rafail “ Suara
apakah yang gemerincing di bawah kaki kuda tersebut ? “, Malaikat
Rafail menjawab : “ gemericik adalah suara benda apabila seseorang
mengambilnya niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya
niscaya ia akan menyesal juga. Suara gemericik itu membuat orang jadi
penasaran namun semua orang ragu-ragu dalam mentukan sikapnya, mengambil
benda itu atau tidak ?. Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya
namun hanya sedikit setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu
ternyata bahwa benda tersebut adalah permata yakut berwarna merah dan
jambrut yang berwarna hijau; maka menyesallah pasukan yang mengambil itu
karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi para pasukan yang tidak
mengambilnya pasti lebih menyesal lagi kenapa mereka begitu bodoh tidak
mengambil permata yang mahal harganya itu.
Demikianlah
kisah asal mula Nabi Khidir berumur panjang. Bukti bahwa Nabi Khidir
berumur panjang adalah dari adanya kisah-kisah yang menyebutkan bahwa
beliau sudah ada sejak zaman Nabi Musa As, lalu beliau juga pernah
bertemu dengan Rosullullah SAW dan bahkan pernah berguru Ilmu Fiqih
kepada Imam Anu Hanifah.
0 komentar:
Posting Komentar
Dalam memberikan komentar harap jangan menggunakan spam atau yang berbau porno, komentar anda sangat kami hormati,,,trims...Hidup Saling Berbagi..