Selamat Datang di Blognya Wong Dezzo

Petaka bagi Orang Rakus



Tersebutlah dalam kisah bahwa pada zaman Nabi Isa as, ada seorang laki-laki yang ingin sekali menjadi sahabat beliau. Suatu hari, ia menemui Nabi Isa as, dan berkata, “wahai Isa, ingin sekali aku bersahabat denganmu kemanapun kau pergi.” Nabi Isa mengijinkannya, “Baiklah jika demikian.”

Suatu hari, hari kedua sahabat tersebut berjalan di tepi sebuah sungai. Karena lapar, mereka beristirahat dan membuka perbekalan berupa tiga potong roti. Nabi Isa as.
mengambil satu potong, lelaki itu juga mengambil satu potong. Masih tersisa satu potong lagi. Ketika Nabi Isa as. pergi ke sungai, dan kemudian kembali, roti yang tinggal sepotong tadi sudah tidak ada. Nabi Isa as. bertanya pada sahabatnya, “Wahai sahabatku, sebenarnya siapa yang telah mengambil sepotong roti ? sahabatnya menjawab, “Aku tak tahu.”

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Setelah jauh berjalan, mereka bertemu sungai lagi. Nabi Isa as. memegang erat tangan sahabatnya itu, menariknya untuk menyeberang. Nabi Isa as. berkata, “Wahai sahabatku, sebenarnya siapa yang mengambil roti itu?” lelaki itu tetap menjawab, “Aku tak tahu.”


Sampailah dua sahabat itu di sebuah hutan. Saat mereka duduk-duduk beristirahat, Nabi Isa as. menemukan sejumlah perhiasan. Kemudian Nabi Isa as. membaginya menjadi tiga bagian, ia berkata, “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedangkan yang satu lagi untuk orang yang mengambil roti.” Dengan cepat sahabat itu berkata, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa pun berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.” Lalu keduanya berpisah.


Laki-laki itu sangat girang. Kemudian datanglah dua orang yang akan merampok perhiasan itu. Saat perampok itu ingin membunuhnya, laki-laki itu berkata, “Lebih baik perhiasan ini kita bagi tiga saja.” Dua perampok itu pun setuju, lalu menyuruh salah seorang untuk membeli makanan ke pasar.


Muncullah keinginan orang yang pergi ke pasar untuk menguasai seluruh perhiasan itu. Ia berkata dalam 
hati, “Untuk apa perhiasan itu dibagi tiga, lebih baik untuk aku semua, makanan itu aku racuni agar mereka berdua mati.” Sementara itu dua orang yang menunggu di hutan pun berpikiran sama. Salah satu dari mereka berkata, “Lebih baik, saat ia datang membawa makanan, kita bunuh saja. Dan harta itu menjadi milik kita berdua.”


Dua orang tadi bersepakat. Kemudian saat orang yang membawa makanan itu datang, mereka membunuhnya. Keduanya sangat senang mendapat bagian yang lebih banyak dari yang seharusnya. Kemudian mereka memakan makanan yang telah diberi racun. Keduanya pun mati.


Ketika Nabi Isa as. berjalan kembali melintasi hutan tsb dan melihat tiga mayat yang sudah mati di sekitar perhiasan itu, maka ia berkata, “Inilah contohnya dunia. Maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”

0 komentar:

Posting Komentar

Dalam memberikan komentar harap jangan menggunakan spam atau yang berbau porno, komentar anda sangat kami hormati,,,trims...Hidup Saling Berbagi..