Jauh
sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio manusia,
pada ke-7 M Alquran telah menjelaskan proses pembentukan embrio
manusia. Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi
Sel Universitas Toronto pun telah membuktikan kebenaran firman Allah
SWT itu.
“Saya
tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta
yang terkandung dalam Alquran dan sunah,” papar Moore yang
terkagum-kagum dengan kandungan Alquran yang secara akurat menjelaskan
perkembangan embrio manusia.
Alquran
secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia.
Alquran telah berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam perut ibu
fase demi fase, padahal janin dan pertumbuhannya tidaklah terlihat
dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya dengan duga
dan kira.
Sains
modern baru mengetahui proses penciptaan di alam rahim setelah
ditemukannya alat–alat pemeriksaan modern. “Saya sungguh sangat
membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi pernyataan Alquran tentang
perkembangan manusia. Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu
pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan,” papar Moore, ilmuwan
terkemuka dalam bidang anatomi dan embriologi.
Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu’minun ayat 12-14. ”Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ….”
Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu’minun ayat 12-14. ”Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ….”
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin dalam rahim. Tahap pertama penciptaan janin disebut Sulalah
dimulai dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia
diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan
diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya
dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”
Menurut
riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu
tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila
dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan
sperma. Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk
menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan
sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
Tahap kedua disebut Alaqoh.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).”
‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di
tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di
rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).
Bentuk
janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah
tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak
akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.
Tahap ketiga, Mudghah
(Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ”Lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Tahap keempat
ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang.”
Para
ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang
itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah
muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman
sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.
Tahap
kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan dagin…” Didahulukannya penciptaan tulang sebelum
daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya.
Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Tahap
keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..” Menurut Dr Ahmad Hamid
Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah
mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk
yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk
bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan
tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk
hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
Dalam
sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan
penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari,
kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi
mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang
malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan
kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau
bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam
al-Bukhari dari `Abdullah).
Begitulah,
proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya
melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh Maha Sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Redaktur: Heri Ruslan
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Dalam memberikan komentar harap jangan menggunakan spam atau yang berbau porno, komentar anda sangat kami hormati,,,trims...Hidup Saling Berbagi..