Selamat Datang di Blognya Wong Dezzo

CINTA ILMU



           
اغد عالما او متعلما او مستمعا او محبا ولا تكن الخامسة فتهلك
( رواه البيهقى )
Artinya: jadilah kamu orang alim atau senantiasa belajar atau senang mendengarkan atau senang kepada ilmu dan janganlah menjadi yang nomer lima ( orang bodoh) maka rusaklah kamu. (HR: AL-BAIHAQI)
Watan hituuna minal jibaali buyuutan faarihiina.
Artinya:dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin.( Qs. Asy-Syuara’:147)

                Ayat diatas menyinggung masalah ketekunan dan loyalitas Artinya: Rasa memiliki dan rasa mencintai. Seperti halnya seorang laki-laki loyal (cinta) pada seorang wanita, tentunya ia akan berani mengorbankan apapun, dan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan dan menunjukkan loyalitasnya demi pujaan hatinya. Seorang pecinta ilmu akan loyal, itu dapat di buktikan dengan hasrat keinginan untuk terus belajar, rendah diri,berpikir positif dan selalu menghargai waktu dan tidak pernah menyia-nyiakan.seserang yang loyal akan terus mendorong untuk terus maju dan berani menghadapi tantangan dan godaan baik itu dari luar, berupa persaingan yang  kuat dari teman sekitar, maupun dari dalam, berupa malas,kadang berupa perasaan (khusunya remaja) yang selalu menghantui setiap saat kadang ada yang menangis tidak kuat dengan kenyataan yang akhirnya membuat patah semangat. Akan tetapi orang yang loyal akan kuat menghadapinya ia tetap tekun belajar sekalipun hasilnya belum maksimal.pecinta ilmu akan selalu berfikir kedepan tidak akan menyembunyikan dari dirinya, berupa kekurangan melainkan selalu bercermin diri, jujur mengakui akan kekurangannya dan meningkatkan kwalitas keilmuannya. Orang bijak bilang “perjalanan satu kilo di awali dengan satu langkah” atau orang bijak bilang semua belajar di mulai dari kata sederhana”aku tidak tahu”.kebanyakan pemuda tidak menyadari bahwa dalam belajar,.sama dengan halnya yang lain yaitu memerlukan perjuangan dan tahapan-tahapan untuk menuju kesuksesan.Tidak akan bisa di juluki “ilmuhu kal bahri “ilmunya bagaikan lauatan”tanpa melalaui tahapan awal.hari ini pemula maka besok akan menjadi sumber ilmu jika terus dipupuk dan di siram dengan belajar.seperti layakmnya pohon cabe yang kecil, jika setiap hari dipupuk dan dipelihara lama kelamaan akan besar dan berbuah dan menghasilkan uang milyaran. Penuntut ilmu harus mempunyai visi kedepan bagaimana dan apa yang harus dilakukan,satu tahun atau dua tahun apakah sudah ada buah hasilnya. Orang bijak bilang “setetes demi tetes air jatuh kebatu karang lama-kelamaan akan berlubang juga” Artinya: seberat apapun cita-cita yang akan dicapai,jika terus-menerus dan konsisten lambat laun akan kesampaian juga.keberhasilan sebenarnya tidak kata terlambat yang sering terjadi adalah pemalas dan berfikir negatif. Banyak sekali seseorang yang mempunyai insentif kecil untuk belajar lebih semangat, karena merasa  harapan yang di nanti-nanti sangat minim sekali. Hal seperti ini merupakan gejala adanya sikap negative yang sebenarnya dapat kita sembuhkan. Yakni dengan melakukan besikap positif dalam meningkatkan harapan-harapan. karena banyak orang  yang mudah menerima pernyataan-pernyataan negative di bawah ini seperti:
·         saya tidak pernah menguasai ilmu nahwu dan sarraf, dan tidak bisa membaca kitab kuning dengan baik dan fasih, oleh karena itu, sekarang pun, mungkin saya sudah tidak bisa melakukannya.
·         Saya tidak bisa bisa menggunakan computer, oleh karena itu saya akan menghindari seterusnya.
·         Sesuatu “pujaan hati” yang Saya impikan, sudah hilang dan di rampas begitu saja oleh kenyataan (gagal), mungkin esok atau lusa sudah tidak ada harapan lagi.
                Contoh kecil; sebagian besar orang bisa menulis akan tetapi sedikit kita temukan mampu menulis dengan bagus dan menarik, sekalipun demikian kita harus tidak boleh berpikiran negatif, perbanyak berlatih dan banyak membaca ,maka lambat laun, kita akan dapat berlari dengan cepat, seperti menulis cerita-cerita pendek (cerpen) atau fenomena yang ada di sekitar kita atau menulis pengalaman yang pernah terjadi, demikian halnya dengan memilih untuk bersikap positif maka kita akan dapat menguasainya sedikit demi sedikit,lama kelamaan akan lebih baik dari pada sebelumnya. Sebagai awal, kita perlu belajar berpikir positif kemungkinan besar  maka kita akan ada perubahan-perubahan yang lebih baik.
                Di samping kita harus bersikap positif, begitu halnya juga dalam belajar harus seimbang. yang perlu di perhatikan dan di pahami adalah tahap cara belajar yang efektif yaitu suasana belajar cara belajar, factor-faktor yang mempengaruhi belajar. dalam belajar yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung dalam beberapa tahapan (1). motivasi adalah berkeinginan untuk mencapai sesuatu hal. sedangkan motivasi ada dua a. jangka pendek yaitu berupa minat untuk belajar pada saat itu.(b). jangka panjang yaitu berkeinginan mendapat nilai ujian yang baik, keinginan berprestasi, dan sebagainya.
(2). Perhatian pada pelajaran adalah harus dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran (jangan banyak melamun).
                Menghargai waktu orang bijak bilang “waktu adalah emas” sedikit apapun kalau sudah diremahkan maka tidak akan berhasil,pecinta ilmu akan selalu menggunakan dengan semaksimal munkin, karena merasa waktu adalah pujaan hatinya, dan tidak rela waktu yang ada disia-siakan begitu saja,dan tentunya setiap hari akan selalu dijaga dan dipelihara,dan disimpan diletakkan didalam hati, untuk selalu diingat. kemungkinan besar orang yang sukses”ilmuanya bagaikan lautan”itu setiap hari waktunya selalu digeluti dengan belajar,baik dari membaca, atau belajar dari pengalaman,dan menghargai masukan dari orang lain, baik yang banyak maupun yang sedikit. orang bijak bilang:
orang sombong tidak akan bisa menerima
setetespun ilmu dari siapapun”.

Syamsul Huda..

0 komentar:

Posting Komentar

Dalam memberikan komentar harap jangan menggunakan spam atau yang berbau porno, komentar anda sangat kami hormati,,,trims...Hidup Saling Berbagi..